Viral! Jajaran Kios Tes Swab Perang Harga, Netizen: Kayak Konter Pulsa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Media sosial tengah diramaikan oleh foto dan video yang menampilkan kios tes usap (swab) berjajar di pinggir jalan. Usut punya usut lokasinya berada di Jakarta Selatan.

Penampakan kios-kios ini turt dibagikan akun @lambe_turah. Terlihat, secara terang-terangan kios-kios itu memasang spanduk berukuran besar bahwa mereka menerima pengujian tes antigen.

Spanduk hingga banner promo menawarkan promo mulai dari Rp70-90 ribu. Klinik ini pun tampak ramai didatangi warga yang hendak melakukan tes deteksi Covid-19.

Salah satu klinik tersebut, OMDC mematok tarif dengan harga Rp89 ribu. Biaya ini sudah termasuk alat tes swab Antigen dan layanan pengambilan sampel.

“Swab Antigen 89 ribu. Dilakukan oleh dokter umum (termasuk surat keterangan hasil swab),” sebagaimana tertulis di papan rumah sakit tersebut.

Di sebelah OMDC, terdapat Klinik Kirana Medika yang memasang tarif Rp74 ribu. Biaya tersebut dituliskan juga sudah mencakup layanan pengambilan sampel dan alat swab Antigen.

 

Maraknya kios-kios penyedia tes antigen itu disamakan oleh warganet layaknya kios penjual pulsa. Warganet juga menyayangkan bahwa hal penting seperti ini dimanfaatkan sebagai bisnis oleh banyak orang.

“Udah kaya kang counter pulsa,” komentar @fany****_21.

“Bisnis yang menjanjikan sekarang?,” tulis @alex****rjoy96.

“Bisnis Baru ditengah pandemi… lama lama ada swab antigen kaki lima kayanya. ?,” kata @aby_g****an01.

“Nunggu ada yang versi dorong gerobak keliling, sambil bilang 100 ribu dapet dua colok, ?,” tulis @ryan***amp.

“Perang harga,” komentar @muara_fur****re27l.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini