Viral! Foto Nenek Jadi Kurir Makanan, Taat Protokol Kesehatan Pula

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kisah wanita lanjut usia (lansia) yang bekerja menjadi pengantar makanan menarik perhatian netizen. Di usia senjanya, nenek itu masih bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ya, kisah ini pastinya banyak menggugah hati orang banyak. Di saat sebagian orang untuk bersantai dan memanfaatkan uang hasil pensiun, ia harus bekerja keras.

Foto nenek ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Facebook bernama Tiffany Chang pada 27 November 2020. Tiffany memotret nenek tersebut ketika melihatnya sedang menunggu makanan pesanan di Rock Cafe.

Nenek yang rambutnya sudah memutih itu terlihat duduk sembari menatap layar ponselnya. Terdapat tas untuk mengantar makanan di samping tempat duduknya.

Harus bekerja di tengah pandemi corona, sang nenek pun mentaati protokol kesehatan. Dia terlihat menggunakan sarung tangan plastik dan masker.

“U see la u see la, this auntie do food panda le.. those got leg got hand ask for money memang mempersiasuikan.. #salute #wishyouallthebest,” tulis Tiffay dalam keterangan foto unggahannya tersebut.

Postingan Tiffani ini pun viral. Hingga berita ini dibuat, unggahan Facebook itu telah disukai lebih dari 3,2 ribu orang dan dibagikan sebanyak 4,2 ribu kali.

Beragam komentar netizen pun hadir. Tak sedikit netizen yang mengaku kagum dengan semangat dan perjuangan sang nenek yang tidak diketahui namanya itu.

 

U see la u see la, this auntie do food panda le.. those got leg got hand ask for money memang mempersiasuikan.. #salute #wishyouallthebest

Dikirim oleh Tiffany Chang pada Kamis, 26 November 2020

Nenek ini aja semangat, masa Kamu kalah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini