Viral! Emak-emak Pose-pose Cantik di Jembatan Suramadu, Berujung di Kantor Polisi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang menampilkan emak-emak asyik pose di Jembatan Suramadu (Surabaya Madura) viral di media sosial Instagram. Video tersebut turut dibagikan akun gosip @lambe_turah.

Dalam video tersebut, ada tiga emak-emak ini terlihat mengenakan pakaian seragam berwarna kuning berlogo merek fesyen terkenal asal Prancis, Chanel. Ketiganya memadukan busana tersebut dengan leging hitam, kerudung pasmina, dan sneaker kuning.

Ketiganya pun menarik perhatian dengan berpose layaknya tengah berada di sebuah catwalk diiringi lagu Bollywood. Satu persatu dari mereka jalan ke arah kamera, dan menunjukkan ekspresi genit dan menggemaskan.

BACA JUGA: Viral! Ojol Tanpa Kepala Kendarai Yamaha V-Ixion, Seram?

Kocaknya, mereka seakan mengabaikan rambu lalu lintas yang berisi peringatan ‘Hati-Hati Angin Kencang’. Tak hanya itu, kendaraan-kendaraan besar, seperti truk dan bus yang lalu lalang pun tidak menyurutkan ketiganya untuk berpose layaknya model profesional.

Akibat ulah membuat video aksi yang dinilai kocak namum membahayakan ketiganya pun harus berurusan dengan polisi. Ketiga wanita tersebut akhirnya meminta maaf atas video TikTok mereka.

“Dengan adanya viral video TikTok dari ibu-ibu bertiga ini sudah kami tindaklanjuti dan kami sudah mintai keterangan,” terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum pada Sabtu 4 Juli 2020.

“Dan terkait dengan pelanggaran kami kenakan pelanggaran lalu lintas sesuai dengan pasal 287 ayat 1 Jo 106 ayat 4 huruf a dan b dan sanksinya denda Rp 500 ribu,” lanjutnya.

BACA JUGA: Viral! Kisah Siswi Bantu Ibunya Jualan Nasi, Dikasihani Tapi Malah Bikin Netizen Geram

Berdasarkan keterangannya, ketiga wanita tersebut mengaku membuat video TikTok di tepi jembatan Suramadu karena spontanitas. Mereka melintasi Suramadu untuk menuju ke Bangkalan dan merayakan ulang tahun.

“Yang bersangkutan mengaku akan merayakan ulang tahun salah satu dari ibu ini di bebek Songkem Bangkalan, Madura dengan menyewa taksi gelap. Mereka spontanitas pada saat akan melintas di jembatan Suramadu langsung turun untuk melakukan kegiatan TikTok tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ketiga wanita tersebut mengaku tidak mengetahuinya. “Mereka mengaku tidak tahu kalau di jembatan Suramadu tidak boleh berhenti dan melakukan kegiatan apapun termasuk kegiatan TikTok maupun selfie,” jelas Ganis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini