Viral di Twitter! Sosok Sinden Lasmi, Kuntilanak Merah yang Meninggal saat Hamil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini netizen dibuat merinding soal cerita horor yang dituliskan akun @falenzaman. Akun tersebut menceritakan sosok kuntilanak merah asal Wastukencana, Bandung, bernama Lasmi.

Di awal utasan horornya itu, pria bernama Falen Jacob Zaman itu mengatakan bahwa kuntilanak merah itu menjaga adik perempuannya sejak 2013 saat dia kuliah di salah satu sekolah desain di Bandung.

Falen juga mengunggah gambaran tentang sosok Lasmi kala masih hidup dan setelah dirinya menjadi kuntilanak merah. Kata Falen, Lasmi tinggal di salah satu pohon mangga yang ada di Wastukencana, Bandung.

Selain itu, Falen rupanya juga sempat berskomunikasi dengan sosok Lasmi. Komunikasi dilakukan melalui mediumisasi adik perempuannya.

“gambar ini diambil barusan banget. baru kali ini gue memberanikan diri ngobrol bareng karena sosok aslinya serem gila. orang bisa sawan, bahkan sakit kalau lihat dia. mediumnya adek gue sendiri yang minta dia buat masuk dan cerita,” tulis akun @falenzaman.

Yang bikin bulu kuduk berdiri, ia juga membagikan sebuah video saat-saat berkenalan dengan sosok Lasmi yang seram itu.

“video pas kenalan tadi sama Lasmi lewat adek gue. suara gue udah kek mamah dedeh versi nahan gemeter. sebelum direkam minta banget ketawanya jangan berisik takut tetangga denger,” kata Falen.

Singkat cerita, sewaktu hidup, Lasmi dulunya seorang sinden musik Sunda dan suaminya Asep, yang jadi pengiring. Keduanya menikah muda di umur 12 tahun pada saat zaman penjajahan Belanda (sekitar 100 tahunan lalu).

Setelah menikah, mereka menjalani hidup di rumah sederhana di daerah Lembang, Bandung. Keduanya ‘nyinden’ setiap kali ada khitan dan nikahan.

Lima tahun menjalin rumah tangga, dirinya belum dikaruniai anak. Gunjingan dari para tetangganya pun membuatnya sedih. Bahkan, ia rela jika sang suami menikah lagi dengan perempuan lain.

Melihat istrinya selalu sedih, Asep pun mencoba untuk menghiburnya dengan mengatakan untuk terus berusaha dan berdoa kepada Tuhan.

“Lasmi kadang2 dengan sopan meminta izin ke Ibu-ibu hamil yang dia temui di jalan untuk mengelus perutnya. minta titip doanya supaya Lasmi lekas ‘isi’,” ungkap Falen berdasarkan cerita Lasmi.

“Lasmi kepengin banget punya anak. karena rumahnya terasa sepi, ditambah gunjingan tetangga yang tiap hari makin jadi. :’),” lanjutnya.

Hingga akhirnya tahun kesepuluh Asep dan Lasmi menikah, mereka baru dikaruniai anak. Lasmi hamil dan akan menjadi seorang ibu. Impiannya akan segera terwujud.

Nahas, saat memasuki bulan ketiga kehamilannya Lasmi ditabrak mobil. Ia kemudian meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi saat ia memutuskan pulang sendirian di jalan yang gelap.

“Lasmi pulang duluan ke rumah. saat itu, dia sedang berjalan kaki di jalan Wastukentjana. di zaman itu, masih minim lampu. Lasmi yang sedang hamil 3 bulan berjalan pelan sambil menahan lelah dan kantuk. kemudian, sebuah mobil pengangkut tanpa lampu memadai tiba2 menerjangnya …,” kata Falen.

Nah buat kalian yang penasaran, kelanjutan cerita dari akun @falenzaman bisa pantengin Twitter ya…

Oh ya, pada saat membuat cuitan itu @falenzaman mengaku tangannya kerap kali panas dan pundaknya terasa berat, namun ia tetap menceritakan kisah Lasmi karena menurutnya sosok kuntilanak itu senang sebab ada manusia yang ingin mendengar kisah hidupnya.

Biar Lasmi senang bisa baca lanjutannya di bawah ini ya…

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini