Viral Detik-detik Keluarga Ngamuk ke Tim Medis, Pasien Kritis Gak Ditangani hingga Akhirnya Meninggal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video viral mendadak bikin heboh netizen. Dalam video tersebut tampak keluarga dari seorang pasien mengamuk.

Ini terjadi usai seorang pasien meninggal dunia setelah baru saja masuk ke RSUD Cut Nyak Dhien di Meulaboh, Aceh. Dalam video, tampak jelas keluarga ngamuk memarahi petugas medis.

“Woi cepat sikit makai itu aja lama kalian. Bikin naik darah kalian semua,” teriak suara dari balik video kepada petugas medis yang sedang mengenakan alat pelindung diri (APD).

“Ayah, ayah…!!! dokter @#$%^&, lama kali kalian. Dokter macam @#$ kalian. APD baru kalian pakai sekarang ketika begini (ayahnya meninggal),” kata anak si pasien sambil menangis.

Belakangan, diketahui jika pasien yang meninggal merupakan pensiunan TNI, warga Aceh Barat. Pasien lantas meninggal diduga akibat tak mendapatkan pelayanan yang semestinya dari pihak rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang beredar, pasien diketahui mengalami gejala batuk dan sesak napas hingga akhirnya dirujuk ke RSUD CUt Nyak Dhien.

Istri pasien, Siti Aisyah merasa kesal lantaran sang suami mendapat pelayanan buruk di RS. Ia menduga, sang suami meninggal lantaran tak mendapat pertolongan medis secara cepat gara-gara tim medis yang bertugas takut terinfeksi corona. Padahal, belum ada tes rapid ataupun swab yang dilakukan terhadap pasien.

Kondisi di rumah sakit pun sempat memanas lantaran keluarga tak menerima dan tetap mengamuk. Sampai akhirnya aparat TNI dan polisi ikut turun tangan menengahi perkara tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini