Viral! Curhatan Remaja Bangga Putus Sekolah Demi Nikah Muda, 3 Bulan Kemudian Mak Jleb

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kisah soal remaja yang bangga putus sekolah lantaran nikah muda menjadi perbincangan netizen Twitter. Cuitan itu diunggah oleh akun @txtanakfesbuk pada Rabu 24 Juni 2020.

Akun Twitter tersebut mengunggah dua buah foto yang merupakan tangkap layar sebuah akun Facebook yang salah satunya berisikan cerita pasangan muda-mudi yang memutuskan untuk menikah muda. Sang gadis yang masih berumur 16 tahun membagikan kisahnya yang menikah muda dengan laki-laki berusia 18 tahun.

“Nikah muda itu enak lo, apalagi nikahnya sama pacar yang kita sayang hehe. Nikah muda bukan berarti aku hamil di luar nikah, aku nikah karena udah real, karena udah datang jodoh dan takdir,” tulisnya.

BACA JUGA: Viral! Foto Punggung Hasil Kerokan Ini Bikin Heboh Twitter, Kenapa Sih?

Remaja perempuan ini juga menulis bahwa dirinya tidak menyesal walau tidak lulus sekolah. Dia malah mengaku bahagia karena kini punya pasangan hidup serta bisa menghindari zina.

Pada keterangan, unggahan tersebut rupanya dibagikan pada tanggal 28 Januari dan juga viral di Facebook. Sayang, pernikahan yang awalnya dibangga-banggakan tak bertahan lama.

Dalam waktu tiga bulan, perempuan 16 tahun itu ganti mengunggah status yang menunjukkan jika dirinya sudah kembali lajang. Ia mengunggah tulisan ‘Free’ yang artinya bebas.

Tangkap layar dari Facebook ini pun lantas menarik perhatian warganet. Beragam komentar netizen menanggapi kisah pasangan remaja yang nikah muda namun cerai tiga bulan kemudian ini.

“HAHAHAHA ini sudah kuduga. Gausah promosiin nikah muda nikah muda. Bingung gue, itu dia dksh makan cinta doang apa. Menuhin kebutuhan diri sendiri sm keluarga aja blm bisa, udh nikah muda. Gila lo?,” komentar @dean**yn_.

“Nikah january april free,
Itu sebulan doang nikahnya?
February buat mediasi cerai..
Maret buat putusan cerai…
April dah final putusan..
Haduuuh,” kata @whata**ach.

“Ga menyalahkan nikahnya, cuma sayang banget kalo sekolahnya ga dilanjutin 🙁 Perempuan sekolah tinggi itu ga melulu buat karir, sekolah bikin pola pikir lebih baik, wawasan lebih luas, biar hidupmu ga tergantung sama laki-laki,” tulis @tata**taa.

“ya bener sih nikah rasa pacaran, soalnya cuma sebulan
alias, astaghfirullah 16 udh ngejanda lu neng, temen lo pd asik vidkol ama pak buk guru noh, atas seragam bawah kolor,” komentar @xxhow**ng.

“Jadi nikah cuma pengen sakit terus di suapin, naik motor meluk gitu ya? 16 tahun lu masih sekolah, kesana kesini sama temen jajan boba, fancam in Idol, nonton drakor, pelihara kucing. Bisa bisanya lu mutusin nikah umur 16 th tolol nya,” celoteh @oli**ou_.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini