Viral! Curhat Sedih Hijaber Cantik, 12 Tahun Pacaran Lalu Gagal Nikah Gegara Tunangan Digoda Pelakor

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Memiliki paras cantik menawan ternyata gak menjamin kesetiaan pasangan gaes. Terbukti pada kasus yang dialami hijaber bernama Ryna Aziz ini.

Curhat sedihnya baru-baru ini viral di media sosial Facebook. Perempuan asal Kuala Lumpur, Malaysia ini harus rela hubungannya kandas akibat kehadiran orang ketiga.

Dalam curhatan berbahasa Melayu, Ryna bercerita jika hubungannya dengan sang pacar sudah berjalan 12 tahun. Mereka bahkan sudah bertunangan dan berlanjut ke jenjang pernikahan.

Namun, bak disambar petir, semua rencana pernikahannya mendadak kandas. Pasalnya, sang tunangan kepincut wanita lain.

“TERIMA KASIH PERAMPAS,” tulis Ryna sebagai pembuka.

“24.12.2017 tanggal pertunangan kami setelah 12 tahun berkenalan hingga sekarang.

Alhamdulillah berakhir juga harapan dan impian kami.

Siapa yang tak bahagia bila kedua belah pihak keluarga sudah setuju dan memberi restu.

Saya dan keluarga dia memang cerewet, seperti keluarga sendiri.

Kami kenal juga sudah lama.

Bersyukur dapat keluarga seperti mereka.

Tapi cobaan datang.

Ya memang banyak cobaan yang saya lalui sebelum dan setelah bertunangan, tapi saya tetap sabar dan melaluinya.

(Sekarang saya sudah alami puncak cobaan itu)

12 tahun penantian musnah begitu saja karena orang ketiga.

Siapa sangka orang yang kita tunggu dengan penuh kesabaran berubah sekejap mata?

Katanya hanya teman.

Setelah ketahuan berbohong dengan beberapa bukti barulah saya tahu kenalan yang katanya baru ditemui beberapa waktu lalu adalah kekasihnya walaupun saat itu dia masih tunangan saya.

Apa tidak cukup satu?

Mana janjimu yang akan menikahiku?

Selama ini saya bersungguh-sungguh demi kita.

Saya selalu memberi dia kesempatan.

Air tidak akan bergeming jika tak ada yang melempar batu.

Sungguh tak disangka, orang yang saya percaya, saya sayangi, membuang saya begitu saja demi perempuan itu.

Memang saya akui ada pasang surut dalam hubungan kami.

Tapi saya setia bersama dia walaupun kami pernah putus nyambung.

Dari dia kerja biasa saja hingga menjadi “ATM.”

Saya mau bilang saya memang banyak habiskan uang untuk dia.

Seharusnya dia yang habiskan duit buat saya, bukan mau memperburuk suasana tapi biar dia ingat segala jasa dan bantuan yang saya berikan.

Bukan sedikit tapi beribu.

Jika memungkinkan saya tak berniat untuk membuka cerita ini.

Tapi saat saya meminta dia bayar hutang, dia mencoba menyangkal dan sepertinya tidak punya niat untuk membayar kembali.

Saya salah, semua biaya pertunangan kami saya yang beli semua persiapan seperti cincin, hantaran dan sebagainya.

Karena saya sayang dan kasian gajinya lebih kecil daripada saya tapi tak apa-apa karena saya sayang kan.

Mungkin saya akan terkesan jika pihak sana mau memutuskan pertunangan tanpa telepon atau datang sebagai tanda berakhirnya hubungan kami seperti saat mereka datang ke rumah saya di hari pertunangan.

Saya juga yang telepon dan bertanya tentang hubungan kami kepada ibunya dan jawabannya begitu mudah: ‘Fauzi minta putus anggap sajalah tidak jodoh’, tanpa tanya sebab kenapa atau apa-apa yang terjadi pada kami.

Kecewa, itu saja yang mampu saya ungkapkan.

Perjanjian pertunangan kami seharusnya setahun saja, tapi saat saya tanya pada dia kapan nikah, dia cuma jawab nanti.

Jika ditanya ‘kapan memastikan tanggal nikah?’, dia selalu jawab sambil lewat atau bilang tak ada uang.

Saya tetap berpikir positif dan terus bekerja seperti biasa.

Tapi lama kelamaan dia semakin berubah dan berbagai sifat buruknya keluar satu per satu setelah menjadi orang punya.

Saya kecewa, tetap setia meski banyak cobaan yang saya hadapi, saya terpuruk dan seperti mau bunuh diri dan kehilangan arah.

Paling perih jika ada perempuan WhatsApp saya bilang jangan ganggu tunangan saya (padahal dia sudah ada aku, aku ini tunangan dia) macam-macam saja lah chat saya dengan perempuan itu.

Tak tahu lagi apa tipu daya perempuan itu.

Tak disangka banyak juga pengeluarannya.

Duit gaji habis untuk dia saja (tidak minta uang saya).

Perempuan ini sudah bertunangan juga, orang berduit juga.

Semoga mantan tunangan saya dapat hidayah dan petunjuk.

Saya sangat berharap dia akan berubah, kerja mulia tapi sifat tak bagus.

Janganlah gunakan pekerjaan itu untuk berzina dengan perempuan di luar sana.

Berakhirlah kisah hidup menjadi tunangan seorang prajurit.

Kepada lelaki di luar sana, tolong lah jadi orang yang bertanggung jawab.

Kalau hubungan itu sudah berakhir, beritahu keluarga.

Pulangkan seperti kau mengambil dia dulu.

Kepada Cik Masni (Cikmas), kalau benar kau perempuan bermartabat dan terpelajar, kau tak akan berbuat seperti itu.

Berkaca terlebih dahulu sebelum mengganggu orang lain.

Kau sadar tidak yang kau perbuat?

Kau tunangan orang, tapi kau rusakkan pertunangan orang lain pula, malu!

Kita sama-sama perempuan, suatu hari nanti kau akan tahu apa yang aku rasa.

Mungkin hari ini aku yang mengalaminya.

Esok lusa Allah balas pada kau juga.

Dunia ini berputar, doa orang yang teraniaya itu makbul.

Allah tahu apa yang aku alami, Allah tahu apa yang terjadi.

Aku bertahan sebab aku menyayangkan hubungan ini.

Tapi kalau ini takdir yang Allah tetapkan, aku ikhlas,

Cuma satu hal, aku ingin hak ku.

Tolong titip pesan pada suami masa depanmu itu, sebelum nikah sama kau, bayar dulu duit.

Mau kau nikah dengan orang yang berhutang?

Jangan mengelak ya Cik Masni.

Dulu kekeuh ingin pertahankan Fauzi, jadi tolong selesaikan ini juga.”

Postingan Ryna Aziz itu kemudian viral dan menuai respons dari banyak netizen. Bahkan sudah dikomentari lebih dari 1900 komentar dan dibagikan lebih dari 2700 kali.

Banyak netizen memberikan dukungan pada Ryna Aziz.

“Cantik baek pula..calon suami yang baik menantimu di masa depan…,” tulis Allia Wiratama.

“Sabar cik… Allah tidak tidur,” komentar Wahyu Pratiwi Suwarni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini