Viral! Camat dan Warga Adu Mulut Hingga Nyaris Baku Hantam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah video yang memperlihatkan seorang camat tengah adu mulut dengan warga viral di media sosial.

Dari video yang beredar, keduanya terlihat berada di sebuah lahan tanah lapang. Keduanya sama-sama tersulut emosi hingga naik pitam dan hampir baku hantam.

“Nggak usah tunjuk-tunjuk!” bentak sang camat.

“Terus sekarang mau apa?” timpal warga.

Suasana pun semakin memanas hingga keduanya sama-sama akan membuka baju dan hampir terlibat baku hantam sampai akhirnya dilerai oleh orang-orang yang ada di tempat keributan.

“Ayo ketemu di luar, ayo copot baju!” teriak warga.

“Sekarang aja!” timpal camat.

Dari keterangan, adu mulut antara camat dan warga terjadi di daerah Kecamatan Kembang di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Seorang warga yang diketahui bernama Agus Setiawan tidak terima lahan di lokasi itu diakses keluar masuk oleh kendaraan proyek PLTU.

Ia mengaku bahwa lahan itu adalah lahannya berdasarkan sertifikat yang dimilikinya. Sementara pihak camat mengklaim sebaliknya bahwa tanah tersebut milik Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Hingga artikel ini dipublikasi, belum ada informasi ataupun klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini