Selain Kopiko, Song Joong Ki Juga ‘Gigit’ Peta Indonesia di Drama ‘Vincenzo’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Permen asal Indonesia, Kopiko, kembali muncul dalam drama “Vincenzo” episode 15. Berbeda dengan sebelumnya, adegan ‘product placement’ dilakukan oleh sang pemeran utama, Song Joong Ki.

Sebelumnya, Kopiko muncul perdana di episode ke-14. Saat itu, Kopiko diiklankan oleh pemeran pendukungnya yakni preman pensiun Park Seok Do dan seketarisnya Ms Yang dan pemilik Destiny Piano yang ternyata seorang hacker Seo Mi Ri.

Dalam episode 15 yang tayang pada Sabtu 10 April 2021 kemarin, Song Joong Ki yang berperasn sebagai Vincenzo tampak menikmati permen kopi tersebut. Ia bahkan sempat menawarkan permen tersebut pada Nam Joo Sung yang bicara dengan menggebu-gebu.

Tak hanya permen Kopiko, penonton Tanah Air pun menyadari hal melokal tentang Indonesia lainnya yang muncul di drama Vincenzo. Kemunculan peta Indonesia di brosur agensi perjalanan ‘Bye Bye Ballon’ juga menarik perhatian.

Dalam adegan itu, Song Joong Ki mendatangi preman pensiun Park Seok Do yang kini ‘Bye Bye Ballon’. Ia menanyakan imbalan apa yang diminta Park karena telah membantu dirinya usai dituduh sebagai pembunuh.

Park pun meminta Vincenzo untuk menjadi model iklan agensi perjalanan miliknya. Vincenzo sempat menolak dan memberikan sejumlah uang sebagai imbalan lalu berjalan pergi.

Namun, Park kemudian memanggil Vincenzo. Setelah berbalik Park pun memfoto Vincenzo menggunakan ponselnya. Lucunya, sembari meminta ponsel Park yang sedang memfotor dirinya, Vincenzo justru melakukan berbagai pose.

Dalam salah satu pose ketika ia menggigit brosur ‘Bye Bye Ballon’, penggemar menyadari ada peta Indonesia. Seketika penggemar pun heboh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini