Ratusan Burung Mati Misterius, Fenomena Alam Apa Ini?

Baca Juga

MATA INDONESIA, CUAUHTEMOC – Ratusan burung berwarna hitam berkepala kuning berjatuhan dari langit, beberapa di antaranya sekarat. Kejadian misterius itu terjadi di Kota Cuauhtémoc, Meksiko utara.

Penyebab kematiannya masih belum jelas, tetapi para ahli mengatakan kemungkinan besar kawanan itu diserang oleh burung pemangsa. Berdasarkan rekaman CCTV, bangkai burung tersebar di jalanan kota.

Menurut surat kabar lokal El Heraldo de Chihuahua, seorang dokter hewan menyatakan bahwa kejadian tersebut dapat disebabkan karena tingkat polusi yang tinggi, didorong oleh penggunaan pemanas kayu bakar, bahan kimia pertanian, dan cuaca dingin di daerah tersebut.

Asumsi lain adalah bahwa burung-burung itu tersengat listrik saat bertengger di kabel listrik. Ada spekulasi di media sosial bahwa itu mungkin disebabkan oleh teknologi 5G.

Ahli ekologi di Pusat Ekologi & Hidrologi Inggris, Dr Richard Broughton mengatakan bahwa meskipun dia tidak dapat melihat raptor dalam rekaman, dia yakin 99 persen kejadian misterius itu disebabkan oleh burung pemangsa.

“Ini terlihat seperti burung pemangsa seperti alap-alap atau elang sedang mengejar kawanan, seperti yang mereka lakukan dengan burung jalak yang bergumam, dan mereka jatuh saat kawanan itu dipaksa turun,” katanya.

“Anda dapat melihat bahwa mereka bertindak seperti gelombang di awal, seolah-olah mereka sedang memerah dari atas,” sambungnya, melansir The Guardian, Selasa, 15 Februari 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Penyidik Kejati DIY Berhasil Menyita Sejumlah Uang Tunai Dan Beberapa Dokumen di Rumah Dinas Dirut PT Taru Martani

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi D.I.Yogyakarta melakukan Penggeledahan dan Penyitaan di Kantor PT. Taru Martani Jln. Kompol Bambang Suprapto No.2A Baciro Gondokusuman Yogyakarta dan Rumah Dinas Dirut PT. Taru Martani Jln. Tunjung Baciro Yogyakarta, pada Senin (1/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini