Pesan Grupnya Beredar, Pacar Korban Pembakaran Jenazah di Sukabumi Disebut Pansos

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Elvira,  pacar Adi Pradana korban pembakaran jenazah di Cidahu, Sukabumi kembali menjadi perbincangan netizen. Pesan grup yang diduga ditulis oleh Elvira beredar di media sosial.

Dalam foto tangkapan layer yang beredar di media sosial. Orang yang diduga Elvira itu menyombongkan dirinya yang sedang viral karena kekasihnya yang menjadi korban pembunuhan oleh ibu tirinya sendiri.

“Ada yg mau minta tanda tangan aku sebelum aku jd artis?,” tulis dia dengan menyertakan tangkapan layer dari salah satu portal berita.

Menanggapi pesan tersebut, salah satu warga Twitter, @yakhalidah, yang mengaku teman SMK Elvira menyebutnya panjat sosial.

“pliss bgt itu cewenya tmn SMK gue, doi malah pansor digrup dong blg katanya “siap yg mau minta ttd gue sebelum gue terkenal ni” ga ada respek2nya sm cewenya malah gue,” tulis @yakhalidah.

Belum dipastikan keaslian pesan tersebut. Meskipun demikian, akun Instagram Elvira mendapat serangan dari netizen.

Sebelumnya, Elvira mengaku syok dan tak percaya jika pacarnya tewas dengan cara mengenaskan. Lewat Instagram Story-nya, Elvira membagikan kenangannya bersama sang kekasih.

Untuk diketahui, Polres Sukabumi berhasil membongkar kasus pembunuhan terhadap ayah dan anak, yakni Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana. Otak pelaku pembunuhan ternyata istri dari Adi dan ibu tiri Dana.

Berita ini lantas menggegerkan masyarakat setempat. Pasalnya, keduanya dibunuh lalu jasadnya dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, oleh pembunuh bayaran yang disewa ibu tiri Dana pada Minggu 25 Agustus 2019.

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini