MATA INDONESIA, ISTANBUL – Rumeysa Gelgi, perempuan asal Turki ini memiliki tinggi badan 7 kaki dan 0,7 inci atau sekitar 215 cm. Ia pun dinobatkan sebagai perempuan tertinggi di dunia yang masih hidup versi Guinness World Records.
Penghargaan ini bukanlah kali pertama bagi Gelgi. Pada 2014, saat usia Gelgi menginjak 18 tahun, ia dinobatkan sebagai remaja tertinggi yang hidup versi The Guinness World Records.
Tubuh Gelgi memiliki kondisi yang sangat langka, yang dikenal sebagai sindrom Weaver. Sindrom ini menyebabkan percepatan pertumbuhan di antara kelainan, termasuk pematangan tulang.
Meskipun Gelgi lebih banyak menggunakan kursi roda, dia masih bisa menggunakan alat bantu jalan, tetapi hanya untuk waktu yang singkat.
“Semangat dan kebanggaannya yang tak tergoyahkan untuk menonjol dari keramaian adalah sebuah inspirasi. Kategori perempuan tertinggi yang masih hidup bukanlah yang sering berpindah tangan, jadi saya bersemangat untuk membagikan berita ini kepada dunia,” kata Chief Editor Guinness Worlds Records, Craig Glenday.
Berhasil meraih rekor dunia, Gelgi juga menyebarkan kesadaran dan pemahaman tentang sindrom Weaver. Dia juga mengatakan bahwa dia beruntung karena setiap orang yang ditemuinya di jalan memberikan senyum.
Salah satu hobi Gelgi adalah berenang dan menikmati makan bersama keluarganya. Keluarga Gelgi mengatakan mereka sangat bangga dengan gelar juara dunia dan bahkan lebih bangga dengan kesadaran yang dia sebarkan.
“Setiap kekurangan dapat diubah menjadi keuntungan bagi diri Anda sendiri, jadi terimalah diri Anda apa adanya, sadari potensi Anda, dan lakukan yang terbaik,” kata Gelgi kepada The Guinness World Records.
Sejauh ini, pemegang rekor pria dan perempuan tertinggi yang masih hidup berasal dari Turki. Sultan Kösen misalnya, ia memiliki tinggi badan lebih dari 8 kaki atau sekitar 244 cm.