Orang Tajir Naik Gunung Diduga Memperbudak Warga, Begini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Video seorang pria yang diduga memperbudak warga saat melakukan hiking viral di media sosial. Pria itu naik di atas gerobak yang kemudian ditarik oleh beberapa warga setempat.

Buat yang belum mengerti, hiking merupakan kegiatan outdoor dimana kalian akan melakukan kegiatan perjalanan sebagai kegiatan utama dari rekreasi sambil berolahraga. Jadi memang gak heran kalau kegiatan ini bisa menguras banyak energi.

Diketahui video iru diambil dari unggahan Instagram Story si perekam. Dalam video tersebut terdapat keterangan,”Hiking is so exausting. I didnt know hiking is so damn hard.”

Video pendek tersebut kemudian dibagikan ulang oleh akun Twitter @CybSuquadr___. Video itu diberi caption, “Pengen ngehujat atau apa, mata gue kok sakit lihatnya ya,” tulisnya menerangkan video yang diunggahnya.

Isi video menampilkan beberapa warga sedang bersusah payah menarik seseorang pria yang duduk selonjoran di atas gerobak. Video viral itu direkam si pria yang diduga memperbudak warga itu.

Terlihat pula trek yang dilalui gerobak tersebut cukup terjal dan menanjak. Pria itu merekam ekspresi kesusahan warga yang menariknya.

Video yang telah dilihat hingga 139 ribu kali tayangan itu kemudian viral. Beragam komentar pun bermunculan.

Beberapa netizen mencoba menjelaskan bahwa yang dilakukan itu bukanlah perbudakan. Itu adalah mata pencaharian warga setempat.

“Itu emang kerja astagaaa, emang kayak gitu cara mereka nyari duit. Bayarannya juga bukan serebu duarebu. Bayarannya mayan kok,” timpal akun @ngeCe**in_ mencoba meluruskan kebenaran video tersebut.

“Kalo ga salah bapak-bapak ini dulunya adalah para penambang belerang di kawah Ijen. Hasil gak seberapa namun berbahaya buat kesehatan mereka secara jangka panjang. Kemudian dapat donasi gerobak, biar gak panggul belerang ke bawah. Bapak-bapak ini kreatif akhirnya dipake buat taksi,” timpal @ryan_r**anto

“Setidaknya sekarang mereka gak perlu bertaruh nyawa buat nambang belerang ke kawah, karena udah ada alternatif kerjaan lain,” sambungnya.

Berdasarkan penelusuran Minews.id, di Kawah Ijen, Jawa Timur memang terdapat jasa taksi angkut pengunjung yang digerakkan oleh warga setempat. Tarifnya mulai dari Rp 600.000 – Rp 800.000 untuk perjalanan naik dan turun gunung.

Biasanya, para pekerja taksi angkut itu melayani wisatawan dari turis-turis dari Indonesia, Jerman, Thailand, dan negara-negara lain. Ada perbedaan harga antara turis domestik dengan turis asing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini