Ngakak! Kurir Ini Matikan Listrik Gegara Penerima Paket Asyik Karokean, Netizen: Bisa Aja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada-ada saja tingkah laku warga +62. Belum lama ini, beredar aksi kocak seorang kurir saat tengah mengantar paket ke sebuah rumah.

Momen itu diunggah akun TikTok, @rfqontiktok. Dalam video itu, seorang kurir memanggil pemilik rumah untuk menerima paket yang ia antar.

Alih-alih keluar, sang pemilik rumah justru asyik berkaraoke hingga tak mendengar teriakan kurir itu. Kemudian, kurir tersebut melakukan cara unik agar si pemilik rumah mendengarnya.

“Sori karaoke stop dulu,” tulisnya.

Benar saja, pria itu mematikan listrik rumah tersebut hingga alat karaokenya mati. Seketika si pemilik rumah mendengar panggilan kurir itu dan keluar mengambil paketnya.

Rupanya, paket yang ia antar ternyata menggunakan sistem COD yang mengharuskan penerima membayar di tempat. Itu mengapa kurir tersebut harus menunggu pemilik rumah hingga keluar.

Aksi kocak kurir itu sukses bikin netizen ngakak. Mereka tak habis pikir dengan idenya agar pemilik rumah mengambil paket antarannya.

“Lu jagoan bang.”

“Ini yang disebut kerja cerdas.”

“Aku menyebutnya tampan dan berani.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Aksi Indonesia Gelap Rawan Ditunggangi Kepentingan Politik

Oleh : Aditya Anggara )* Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial dan ruang publik diramaikan oleh gerakan Indonesia Gelap yang menyerukan protes terhadap berbagai kebijakanpemerintah. Aksi ini menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda yang mulai melek terhadap isu-isu sosial dan politik. Di satu sisi, Gerakan semacam inimuncul sebagai bagian dari iklim demokrasi, namun tetap perlu dikawal agar tidakmenyimpang. Namun di sisi lain, perlu diakui bahwa gerakan ini juga memilikipotensi besar untuk ditunggangi oleh kepentingan politik yang tersembunyi di baliksemangat idealisme. Fenomena penunggang gerakan sosial bukanlah hal baru dalam sejarah politikIndonesia maupun dunia. Dalam banyak kasus, kelompok-kelompok tertentumemanfaatkan momentum keresahan publik sebagai batu loncatan untuk agenda politik mereka sendiri. Hal ini juga patut diwaspadai dalam konteks Indonesia Gelap. Terutama ketika narasi yang digunakan dalam aksi mulai bergeser dari tuntutankonkret menuju serangan personal atau ideologis terhadap tokoh-tokoh politiktertentu. Aksi yang awalnya dimaksudkan untuk memperjuangkan nilai dan prinsipbisa dengan cepat berubah menjadi kendaraan politik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan tidak bertanggung jawab. Salah satu ciri dari gerakan yang mulai ditunggangi adalah kaburnya tujuan utamaaksi itu sendiri. Misalnya, ketika tuntutan awal adalah terkait transparansi dalampengelolaan energi atau lingkungan, namun dalam perjalanannya justru diseret keisu pemilu, pencitraan tokoh, atau penyudutan lembaga tertentu tanpa dasar yang kuat. Di sinilah titik kritis muncul, publik bisa kehilangan fokus pada substansipermasalahan, dan aksi yang semestinya membawa solusi justru menambahpolarisasi di tengah masyarakat. Hal tersebut juga tentunya akan berujung pada terjadinya konflik antar masyarakat. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan pemerintahmeminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan narasi provokatif yang digaungkan melalui wacana aksi Indonesia Gelap. Pasalnya, narasi ini dinilai tidakmencerminkan kondisi faktual bangsa yang tetap kondusif di berbagai sektor. Aksi Indonesia Gelap cenderung bersifat agitasi yang ingin menciptakan kekhawatiranmassal dan kekacauan psikologis di tengah masyarakat. Masyarakat tidak perluterpancing, karena aktivitas ekonomi berjalan normal, pusat perbelanjaan ramai, dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ini menunjukkan bahwa situasi nasional amandan terkendali. Kemudian di sisi lain, di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini