Lagi Viral! Reporter TV Wawancara Orang Meninggal, Warganet Dibikin Ngakak

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Bekerja sebagai reporter bukanlah hal yang mudah. Ditengah tekanan yang besar, reporter harus melaporkan berita secara tepat dan akurat. Salah sedikit, di-bully pastinya.

Sama halnya yang terjadi dengan reporter wanita yang satu ini. Saat membawakan laporan secara langsung di televisi, wanita ini mengatakan jika dirinya akan berbicara dengan orang yang sudah meninggal.

“Kami mencoba berbicara dengan orang yang meninggal dalam pengejaran, mereka besedia untuk berkomentar,” kata reporter itu.

Entah apa yang sedang dipikirkan wanita itu, nampak kesalahannya cukup fatal hingga penggalan video dirinya saat membawakan laporan tersebut beredar secara luas di jagat media sosial.

Sebuah akun Twitter yang ikut membagikan penggalan video tersebut yakni Yashar Ali, @yashar, yang diunggah pada Selasa 17 September 2019 lalu.

“Ketika saya mengatakan saya hampir pingsan karena tertawa …,” tulis @yashar.

Hingga berita ini ditulis, video yang diunggah @yashar sudah mencapai 4,6 juta penonton dan mendapatkan 21,5 ribu retweets dan 99,5 ribu likes.

Sontak saja viralnya video ini membuat sang reporter di-bully habis-habisan oleh warganet. Tak sedikit warganet yang penasaran bagaimana reporter tersebut bisa berbicara dengan orang yang sudah meninggal.

“Papan Ouija???,” tulis @XanderRiley.

“Tapi dia sudah meninggal, bagaimana dia bisa berkomentar?,” komentar @noelsplace.

“Ini membuktikan orang-orang ini hanya membaca apa yang ada di depan mereka tanpa berpikir,” kata @ HR49783712.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini