MATA INDONESIA, TEXAS – Seks anal menjadi agenda kejutan pada pertemuan dewan sekolah di Kota Texas, Amerika Serikat (AS), setelah seorang ibu meluapkan emosinya kepada para guru karena menyimpan buku seksual di perpustakaan sekolah.
Saat rapat dewan Lake Travis Independent School District, wali murid bernama Kara Bell itu turun ke podium untuk membaca kutipan cabul dari sebuah buku yang ditemukan di rak-rak perpustakaan sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.
Bell merasa sedih bahwa sebuah bagian dari novel dewasa muda berjudul “Out of Darkness” karya Ashley Hope Pérez menggambarkan “cornholing.” Ia kemudian menemukan maknanya adalah eufemisme untuk seks anal.
“Tidak akan berbohong, saya harus mencari ‘cornhole’ di Google karena saya memiliki permainan di halaman belakang saya,” kata Bell, melansir New York Post.
“Tetapi menurut Wikipedia, ‘cornhole’ adalah vulgarisme gaul seksual untuk anus. Dalam bentuk kata kerja ‘cornhole’, yang mulai digunakan pada 1930-an, berarti melakukan seks anal. Saya tidak ingin anak-anak saya belajar tentang seks anal di sekolah menengah,” tuturnya.
Meski mikrofonnya dimatikan, tidak menghentikan amarahnya. Bell tetap berapi-api menyampaikan apa yang ia rasakan dan meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan buku-buku berbau seksual dari perpustakaan Sekolah Menengah Hudson Bend dan Sekolah Menengah Bee Cave.
“Saya tidak pernah melakukan seks anal. Saya tidak ingin melakukan seks anal. Saya tidak ingin anak-anak saya melakukan seks anal. Saya ingin Anda mulai fokus pada pendidikan dan bukan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Buku tersebut digambarkan sebagai sebuah rekaan fiksi dari ledakan sekolah New London 1937 yang menewaskan lebih dari 295 orang, sebuah latar belakang memukau tentang segregasi, cinta, keluarga, dan kekuatan yang menghancurkan manusia.
Outlet baru Austin KXAN melaporkan Distrik Sekolah Independen Danau Travis menarik buku itu dari perpustakaan sekolahnya setelah ada keluhan dari seorang ibu.
“Sebuah distrik memiliki keleluasaan yang signifikan untuk menentukan isi perpustakaan sekolahnya. Namun, sebuah distrik harus menjalankan kebijaksanaannya dengan cara yang konsisten dengan Amandemen Pertama,” kata seorang juru bicara kepada KXAN.