Kasihan, Gadis Kecil Ini Kritis Usai Dianiaya Sekawanan Anjing

Baca Juga

MATA INDONESIA, KORKINO – Seorang gadis berusia 11 tahun dengan tubuh penuh luka berjuang untuk hidupnya. Bukan, gadis malang asal Rusia ini bukan terkena senjata pasukan Ukraina melainkan karena anjing.

Berdasarkan laporan, gadis tersebut dianiaya sekawanan anjing liar hingga tak sanggup berteriak meminta tolong. Beruntung seorang tetangga menemukannya dan langsung memukuli sekawanan anjing tersebut dengan sekop.

Tetangganya mengatakan serangan anjing-anjing itu sangat brutal sehingga sang gadis tidak lagi bisa berteriak dan hanya terbaring di genangan darahnya sendiri di halaman di luar sebuah rumah di kota Korkino, di Oblast Chelyabinsk, di wilayah Ural, Rusia.

Awal kisah, gadis malang bernama Marina itu sedang dalam perjalanan ke sekolah pada Rabu 16 Februari, ketika ia diserang oleh sekawanan anjing liar. Mereka menggerogotinya dengan sangat keras sehingga kulit di kepalanya terkelupas, merobek jaketnya, serta menggigit lengan dan kakinya.

Untungnya, tetangga berusia 63 tahun bernama Lyudmila melihat gadis itu dari jendelanya dan bergegas membantu, membawa sekop untuk menakuti anjing-anjing liar itu.

“Hanya berteriak pada binatang tidak akan berpengaruh dan satu-satunya cara untuk mengusirnya adalah dengan memukuli mereka dengan sekop sampai mereka pergi,” kata Lyudmila, melansir  The New Zealand Times.

Ia kemudian memberi tahu ibu Marina, yang bernama Ekaterina, mengenai insiden mengerikan itu. Lyudmila pula yang menghubungi aparat kepolisian dan layanan darurat.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan pra-investigasi, otoritas investigasi Komite Investigasi Federasi Rusia untuk Oblast Chelyabinsk membuka kasus pidana atas dasar kejahatan berdasarkan bagian 1 pasal 293 KUHP Federasi Rusia (kelalaian),” kata Komite Investigasi Federasi Rusia untuk Oblast Chelyabinsk dalam sebuah pernyataan.

“Menurut penyelidikan, pada pagi hari tanggal 16 Februari 2022, di halaman salah satu rumah di kota Korkino, seorang gadis berusia 11 tahun diserang oleh sekawanan anjing dalam perjalanannya ke sekolah. Setelah kejadian itu, orang tua pergi ke fasilitas medis, di mana anak menerima perawatan medis yang diperlukan, dan mengajukan pengaduan ke penegak hukum,” tuturnya.

“Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab dan keadaan insiden tersebut. Pejabat yang bersalah sedang diidentifikasi, di antara karyawan administrasi distrik Korkinsky, yang bertanggung jawab atas perawatan hewan hidup di wilayah koloni,” sambungnya.

Marina segera dilarikan ke rumah sakit anak daerah, di mana ia dioperasi oleh enam ahli bedah selama kurang lebih tiga jam. Menurut laporan, Marina masih berjuang untuk hidupnya dan dokter mengatakan mereka berusaha menstabilkannya.

“Anjing liar harus disingkirkan! Sama sekali! Dan sebagai gantinya mereka memotongnya dan membawanya kembali ke sini. Apa gunanya? Saya tidak mengerti!” kata sang ibu, Ekaterima.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini