Innalillahi, Nenek Ini Diterkam Buaya usai BAB di Pinggir Sungai, Kehilangan Tangan Kirinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nasib nahas menimpa seorang nenek bernama Bahriah yang diterkam seekor buaya. Ia diserang hewan buas itu usai melakukan buang air besar (BAB) di pinggir sungai.

Peristiwa itu terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Peristiwa ini membuat nenek berusia 74 tahun harus kehilangan tangan kirinya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Saiful Ulum (@viralterkini99)

“Selain tangan kirinya putus, kaki nenek juga patah. Saat ini beliau masih di RSUD dr Murjani Sampit,” kata Zulkifli, cucu nenek Bahriah, pada Sabtu 2 Januari 2021.

Zulkifli mengatakan, sang nenek baru selesai BAB di jamban pinggir sungai pada sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah selsai, korban menuruni sungai itu lebih dalam untuk mencuci tangan.

Saat itu lah seekor buaya besar menyerang tangan kirinya. Nenek Bahriah pun langsung teriak meminta pertolongan.

Sayangnya, saat hendak dibantu warga, buaya menggigit tangan nenek itu cukup keras. Sehingga mengakibatkan tangan kiri Bahriah putus.

Bahriah pun langsung dibawa ke RSUD untuk segera mendapat pertolongan. Sang cucu, Zulkifli pun berharap tak ada kejadian seperti ini lagi menimpa orang lain.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini