Gara-gara Pacar, Perempuan Ini Operasi Wajah Hasilnya Jadi Lebih Tua

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Tidak sedikit perempuan yang ingin tampil cantik dan menawan. Untuk itu, sederet perawatan kecantikan pun dilakukan untuk mendapatkan penampilan yang diinginkan.

Sayang, perawatan kecantikan yang dilakukan seorang perempuan di Rusia gagal membuatnya tampil menawan. Ialah Svetlana, perempuan berusia 37 tahun itu justru terlihat 10 tahun lebih tua usai melakukan sederet perawatan kecantikan.

“Wajah saya menyusut seperti mumifikasi,” kata Svetlana, melansir Daily Mail, Kamis, 14 Oktober 2021.

Perempuan asal Rusia itu mengklaim, ahli bedah kosmetiknya menggunakan obat baru yang belum lama mendapat persetujuan di Inggris dan negara-negara Barat lainnya. Akan tetapi, obat itu justru menghancurkan penampilannya.

“Kulit saya melorot seperti kain, wajah saya benar-benar seperti tengkorak. Hubungan kulit dengan tengkorak, yang disebut ligamen wajah, menghilang,” sambungnya.

Akibat perawatan kecantikan ini, Svetlana mengaku bahwa kehidupan cinta dan kariernya hancur. Ia pun memperingatkan perempuan lain yang ingin tampil cantik untuk berhati-hati dalam melakukan perawatan kecantikan.

“Ini sangat menakutkan. Seolah-olah Anda terbunuh, Anda membusuk – dan melihatnya setiap hari di cermin. Sepertinya wajahmu meleleh dan kamu tidak bisa menghentikannya. Dokter tidak tahu bagaimana mengobatinya,” tutur Svetlana.

“Jika saya memiliki sedikit petunjuk bahwa ini bisa terjadi, saya tidak akan pernah pergi ke ahli kecantikan sama sekali,” sambungnya.

Masalah yang dialaminya berawal ketika sang ahli kecantikan menyarankannya untuk menghilangkan implan gel dengan suntikan Longizada, obat Rusia yang banyak digunakan dan telah mendapat persetujuan di negara barat.

Kemudian sang kekasih yang secara terus-menerus mengatakan bahwa dirinya sudah tua dan berniat mencari perempuan cantik yang lebih muda. Ocehan sang kekasih itu pun membuat Svetlana mencoba melakukan perawatan kecantikan.

Namun bukannya menjadi cantik, wajah Svetlana justru terlihat lebih tua. Ia diberitahu bahwa obat tersebut menghancurkan kolagen di wajahnya dan kulitnya seketika menjadi kendor.

Petugas medis – seorang dokter yang memenuhi syarat,  meyakinkannya bahwa Longidaza akan memecah kelebihan gel di bawah kulit di bawah matanya, katanya.Ia juga menjalani perawatan lain, menyuntikkan gel ke pipi dan lipatan nasolabialnya, menerima enzim serta mengisi hialuronat dalam satu prosedur.

“Pada malam hari saya melihat cermin dan menyaksikan bahwa wajah saya mulai berubah. Kulit di bawah mata saya kering dan benar-benar jatuh. Di pagi hari, volume jaringan kering di bawah mata meningkat lebih banyak lagi. Perubahan cepat terjadi, setiap jam dan wajah saya benar-benar berubah,” tuturnya.

Svetlana mengatakan dia sangat menyesal menjalani perawatan. Ia juga menyadari bahwa ia telah keliru karena terlalu percaya dengan kata-kata dari kekasihnya.

“Dalam kebanyakan kasus, perempuan tidak memerlukan prosedur apapun. Anda hanya perlu minum vitamin, makan dengan baik dan menjalani gaya hidup sehat. Tapi masyarakat memaksakan stereotipnya pada kita, kultus kecantikan secara aktif dipaksakan pada kita,” tuturnya.

“Saya menceritakan kisah saya di sini untuk memperingatkan perempuan lain … apa yang mungkin terjadi pada mereka. Anda tidak bisa begitu saja mempercayai dokter, bahkan dengan banyak kualifikasi. Anda perlu mencintai diri sendiri tidak perlu mendengarkan orang-orang yang mengatakan: “Kamu semakin tua,” katanya.

Svetlana menambahkan bahwa lebih baik menjadi tua dengan bermartabat dan tidak melakukan apa pun dengan wajah. Kesalahan fatal yang dilakukannya, kata Svetlana, menghancurkan seluruh hidupnya.

Longidaza telah digunakan secara luas di Rusia dan negara-negara tetangga selama 15 tahun. Ini memiliki aplikasi dalam pulmonologi, urologi, dan telah digunakan untuk mengobati pasien Covid-19, membantu mengatasi masalah pernapasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini