Emosi! Kelompok Remaja Rusak Fasilitas Hotel, Ngakunya Bayar Mahal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih ingat sekelompok remaja yang rayakan pesta sampai membuat cafe berantakan? Kini kejadian hampir serupa kembali terulang.

Baru-baru ini publik dibuat geram dengan aksi para anak muda di sebuah kamar hotel. Dalam video yang beredar di akun Instagram @trendingbuzz.id, para remaja itu  terlihat merusak fasilitas hotel seperti memecahkan gelas, lampu, merusak bangku hingga memainkan APAR (alat pemadam api ringan).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by TRENDINGBUZZ (@trendingbuzz.id)

Tak hanya itu, para remaja tanggung tersebut juga mengotori meja dengan puntung rokok dan melempar botol kaca ke lantai.

Video tersebut rupanya diambil oleh seorang wanita pemilik akun TikTok @mybfnanaa yang geram dengan tingkah laku temannya. Bahkan, pemilik akun tersebut juga menegur aksi para remaja itu, namun tak digubris.

“Gila gak ada tata kramanya banget lo sama temen-temen lo,” kata si pemilik akun menegur.

Alih-alih merasa bersalah, remaja tersebut malah mengatakan ia tak peduli. Bahkan, dia mengatakan mereka sudah membayar ekstra sebesar tiga juta Rupiah untuk melakukan tindakan tak terpuji itu.

“Kita bayar ekstra tiga juta buat apa yang kita lakukan,” balas remaja itu.

Alhasil, aksi para anak muda tersebut mengundang emosi netizen. Mereka geram lantaran masih ada remaja yang melakukan tindakan tak terpuji seenaknya.

“Mau tanya, otak mereka di mana?,” kata akun a_yas69.

“Norak! Baru pertama kali ke hotel paling soalnya di rumah gak ada kayak gituan,” kata akun lonely.herbal.

“Punya duid tapi gak punya akhlak,” komentar akun praboe_rangga.

Viral! Kelompok remaja rusak fasilitas hotel (instagram/trendingbuzz.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini