Dramatis, Detik-detik Warga Selamatkan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Detik-detik penyelamatan seorang bayi oleh warga yang dikubur hidup-hidup berlangsung dramatis. Insiden ini terjadi di Dea Sonoura, Siddharthnagar, Uttar Pradesh, India.

Dilansir dari Darily Mail, Selasa 2 Juni 2020, momen dramatis yang terekam kamera itu berawal ketika warga sedang menggali tanah karena hendak membangun rumah di tempat bayi tersebut dikubur hidup-hidup. Tiba-tiba mereka mendengar rintihan.

Mereka kemudian bergegas menuju sumber rengekan dan melihat satu kaki kecil muncul setelah menggali tanah sedikit. Rekaman video menunjukkan seorang warga tampak hati-hati saat menggali tempat bayi itu dikubur.

BACA JUGA: Kisah Prajurit Bekang TNI AD Jadi ‘Ayah’ Bayi Positif di RS Darurat Wisma Atlet

Setelah digali beberapa saat, ditemukan tangan si bayi menyembul dari dalam tanah. Setelah menemukannya, ia lantas menarik bayi itu keluar dari timbunan tanah.

Tubuh bayi mungil yang diselimuti tanah itu tak bergerak selama beberapa saat setelah dikeluarkan dari tanah. Seorang warga kemudian memeriksa apakah ia masih bernapas.

Tak disangka, bayi itu mulai menggoyangkan lengan dan kakinya. Dilaporkan bahwa warga desa kemudian segera membawa bocah itu ke rumah sakit terdekat.

Dokter mengatakan bahwa bayi itu menelan lumpur yang menghalangi saluran pernapasannya. Sementara itu, petugas medis yang merawat bayi mengatakan dia dalam kondisi stabil tetapi ia masih dirawat di rumah sakit dan berada dalam pengawasan ketat.

Tidak diketahui siapa pelaku pembuangan bayi yang dikubur hidup-hidup itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini