Di-Bully, Mata Gadis 7 Tahun Dimasukkan Potongan Kertas, Kepala Sekolah: Mereka Cuma Bersenang-senang

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang gadis berusia 7 tahun menjadi korban bullying tiga ‘teman’ laki-lakinya di sekolah. Mata gadis asal China ini dimasukkan potongan kertas kecil.

Dilansir dari Shin Chew Daily, gadis kecil ini mungkin berakhir buta. Saat kejadian, ada dua anak laki-laki memegangnya di bagian lengan dan kakinya. Sementara anak yang satu lagu merobek halaman kertas dari pekerjaan rumahnya menjadi potongan-potongan kecil.

Setelah itu, dia pun dengan kejam akan memasukkan setiap lembar kertas kecil ke mata gadis itu. Mereka mendorongnya ke bawah kelopak matanya.

Peristiwa ini terungkap pada 28 September 2019 lalu. Ibunya mulai memperhatikan bahwa ada banyak kertas kecil yang terlihat di mata putrinya. Gadis itu pun mengaku bahwa dirinya diganggu secara terus menerus oleh teman-teman sekelasnya.

Setelah membawanya ke rumah sakit di Zhengzhou dan Beijing, semua dokter mengatakan bahwa mereka belum pernah menemukan kasus seperti ini. Sejauh ini telah mengangkat lebih dari selusin kertas kecil ini dari mata gadis itu.

Dokter mengatakan mereka tidak tahu berapa banyak kertas yang masih tersisa di mata gadis itu. Dokter mengatakan bahwa penglihatannya telah sangat berkurang dan mungkin bisa buta.

Menanggapi hal tersebut, kepala sekolah sekolah gadis kecil itu rupanya berkata, “Ini adalah anak-anak yang baru berusia 7 atau 8 tahun. Mereka tidak punya niat buruk. Mereka hanya bersenang-senang.”

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini