MATA INDONESIA, PARIS – Pemerintah Prancis menutup pantai-pantai di sebelah barat daya karena paket kokain dan narkotika lainnya terus terdampar di sepanjang pantai. Jika dihitung, sejak Oktober sudah ditemukan hampir 900 kg narkoba di pantai tersebut.
Dilansir AFP, Rabu 13 November 2019, para pejabat mengatakan kokain tersebut sangat murni, sekitar 83 persen. Warga diperingatkan polisi untuk tidak menyentuh paket-paket tersebut.
Narkotika tersebut diperkirakan bernilai jutaan euro. Untuk mengantisipasi, polisi menutup pantai dan melakukan patroli.
Tujuh pantai di daerah tersebut telah ditutup. Polisi menghentikan pejalan kaki dan memeriksa mobil yang melintas dan diminta meninggalkan lokasi. Polisi juga mengerahkan helikopter untuk mengawasi pantai sepanjang 125 km antara Cap Ferret dan Soulac-sur-Mer, yang meliputi Pantai Lacanau.
“Kami telah menemukan 872 kilogram,” kata jaksa penuntut di kota Rennes barat, Philippe Astruc, kepada AFP dalam sebuah pernyataan.
Jumlah tersebut melonjak tajam karena pada dua hari sebelumnya dilaporkan ada 763 kg narkotika yang ditemukan. “Pengintaian intens telah dilakukan oleh berbagai layanan, terutama agen bea cukai, di sepanjang pantai Prancis,” kata kantor Astruc.
Para pejabat juga melaporkan narkotika muncul di pantai dekat Nantes sampai ke kota resor Biarritz yang panjang jaraknya lebih dari 500 km mengarah ke selatan.
Peneliti Perancis bekerja dengan rekan-rekan Eropa serta Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) untuk mencoba menentukan mengapa obat-obatan tersebut hilang.
“Ada beberapa hipotesis, tetapi untuk saat ini kami pikir kemungkinan mereka dibuang karena masalah mekanis atau akibat badai,” kata Astruc.
Surat kabar Sud-Ouest melaporkan pada akhir pekan ada beberapa paket yang ditemukan di pantai di Arcachon, barat daya Bordeaux, ditandai “Diamante” atau “Brillante”.
Paket-paket kokain yang ditandai dengan kata-kata yang sama juga dilaporkan hilang di Florida selama badai Dorian pada bulan September.