 dan mendarat di atas BMW akhirnya sembuh total.){kind=link}
MATA INDONESIA, NEW JERSEY – Seorang pria yang ‘terjun’ dari lantai 9 sebuah gedung tinggi di Kota New Jersey, Amerika Serikat (AS) dan mendarat di atas BMW akhirnya sembuh total. Pria itu kini diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit, demikian dikatakan seorang perwakilan kota.
Pria berusia 31 tahun, yang mendarat di atap BMW 330i hitam yang diparkir di bawah 26 Journal Square di Jersey City, berada dalam kondisi kritis pada hari-hari setelah insiden dramatis yang terjadi pada 6 Oktober 2021.
Juru bicara Jersey City, Kimberly Wallace-Scalcione mengatakan bahwa meskipun pria itu mengalami luka parah di sekujur tubuhnya dan kepala yang bahkan bisa mengancam nyawanya, telah meninggalkan pusat perawatan pada pertengahan Desember.
“Pria itu selamat dan keluar dari rumah sakit bulan lalu,” kata Kimberly tentang pria yang masih belum diketahui identitasnya itu, melansir New York Post.
“Undang-undang privasi kesehatan federal HIPAA mencegah untuk menjelaskan lebih detail tentang kondisinya saat ini,” sambungnya.
Beberapa saat setelah pria itu terjatuh, dia tampak terluka parah tetapi masih berbicara dan berjalan sebentar. Dia berdiri dengan tangan kanannya menjuntai di sampingnya, menurut kesaksian seorang pejalan kaki yang berkata pada saat itu.
“Saya mendengar ledakan besar dan saya tidak berpikir itu adalah orang pada awalnya,” kata Christina Smith yang merekam kejadian setelahnya.
“Jendela belakang mobil baru saja pecah – meledak. Kemudian pria itu melompat dan mulai berteriak. Lengannya semua terpelintir,” lanjutnya.
Video yang dia rekam menunjukkan pria tersebut – yang tidak bekerja di dalam gedung, mengatakan bahwa dia ingin mati. Namun, setelah mendarat pria tersebut berteriak kesakitan dengan cedera tubuh bagian atas dan tali masker wajah masih tergantung di telinganya.
Sehari setelah terjun dari lantai 9, pihak berwenang mengatakan kepada The Post bahwa kondisi pria tersebut dalam keadaan kritis, tetapi dia berhasil melewatinya dan dibebaskan dari rumah sakit setelah dua bulan perawatan, kata Wallace-Scalcione.