Bocorkan Informasi Kematian Sulli Eks f (X), Dua Pemadam Kebakaran Dicopot

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Dua petugas pemadam kebakaran di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan kehilangan posisi mereka karena membocorkan informasi tentang kematian penyanyi Sulli eks f(X).

Dilansir dari Soompi, keduanya bocorkan informasi mengenai rincian waktu dan lokasi kematiannya. Informasi tersebut bocor ke media sosial, kemudian dibagikan di situs portal dan blog.

Pada 17 Oktober lalu Markas Besar Kebakaran & Bencana Provinsi Gyeonggi mengadakan konferensi pers untuk secara resmi meminta maaf atas kebocoran informasi tersebut.

Kepala Lee Hyung Chul dari Kantor Pusat Kebakaran & Bencana Provinsi Gyeonggi menyampaikan hal tersebut kepada Komite Administrasi Publik dan Keamanan Majelis Provinsi Gyeonggi.

“Kami telah memindahkan dua petugas (yang membocorkan informasi) dari posisi mereka. Kami telah meminta kepada Kantor Polisi Provinsi Gyeonggi Nambu untuk menyelidiki masalah ini. Kami akan memutuskan (pada tingkat tindakan disipliner yang akan diambil) setelah hasil penyelidikan polisi diumumkan,” kata Lee Hyun Chul pada Kamis, 14 November 2019.

“Kami telah membuat beberapa penyesuaian setelah kejadian baru-baru ini. Sebelumnya, laporan itu dapat diakses oleh semua petugas pemadam kebakaran. Sekarang, kami membuatnya lebih aman dengan hanya mengizinkan karyawan yang bertanggung jawab dan pejabat senior mereka untuk langsung melapor satu sama lain,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Publik dikejutkan dengan kabar meninggal dunia aktris sekaligus penyanyi Korea Selatan, Sulli, pada Senin 14 Oktober 2019. Sulli dikabarkan tewas gantung diri di rumahnya sendiri.

Banyak yang tak menyangka, gadis kelahiran Busan 29 Maret 1994 ini meninggal dunia di usianya yang muda. Tak hanya penggemarnya, ucapan duka cita pun diberikan dari rekan-rekannya sesama artis.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini