Bikin Ngakak, Pria Ini Pakai Lengan Palsu Agar Tak Divaksin!

Baca Juga

MATA INDONESIA, TURIN – Ada-ada saja kelakuan mereka yang menolak divaksinasi, seperti seorang pria di Italia misalnya. Pria berusia 50 tahun asal Turin, Italia itu menolak mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, tetapi ia ingin memiliki sertifikat vaksin.

Lantas apa yang ia lakukan? Pria yang tidak diketahui identitasnya itu menggunakan tipuan untuk mengelabui petugas kesehatan. Ketika ia mendatangani pusat vaksin, ia menggunakan lengan palsu!

Pria itu secara meyakinkan menandatangani formulir persetujuan vaksin dan menarik lengan bajunya. Sayang, triknya ini berhasil diketahui oleh seorang perawat berpengalaman bernama Filippa Bua.

Warna dan sentuhan lengan palsu pria itu membuat petugas kesehatan langsung curiga, dan petugas kesehatan meminta pria itu menarik lengan bajunya untuk memeriksa seluruh tangannya.

Penipuan pria itu akhirny terungkap saat perawat dengan cepat menyadari sesuatu yang ‘aneh’ tentang anggota tubuhnya.

“Warna kulitnya tidak normal, jauh lebih terang dibandingkan dengan tangan atau wajah pasien,” katan Bua kepada surat kabar Italia La Repubblica, seraya menambahkan, dia akhirnya menyadari bahwa lengan itu palsu dan sebenarnya terbuat dari silikon.

Pada awalnya, Bua yang berusia 60 tahun merasa kasihan pada pria itu, berasumsi bahwa dia memiliki prostesis dan bertanya-tanya apakah pria itu mungkin menawarkan lengan yang salah untuk vaksinasi.

Rencana anti-vaxxer itu digagalkan ketika pria nakal yang ternyata bekerja di sektor kesehatan, mengatakan kepada perawat bahwa dia memakai lengan palsu dengan sengaja untuk menghindari disuntik. Bua, seorang perawat sejak 1987, marah dan melaporkan pria itu ke polisi.

“Pertama saya terkejut, lalu saya marah, lalu saya merasa tersinggung secara profesional,” ungkap Bua, menekankan bahwa anti-vaxxer tidak menunjukkan rasa hormat terhadap profesi tersebut, melansir Republic World.

Usut punya usut, sosok anti-vaxxer itu rela merogoh kocek ratusan Euro demi mendapatkan lengan palsu. Sayang, tidak adanya pembuluh darah yang terlihat, membuat petugas medis curiga.

Dalam pernyataan bersama dengan kepala kesehatan regional Luigi Icardi, presiden Piemonte Cirio menghargai perawat atas integritasnya. “Kecepatan dan keterampilan petugas kesehatan merusak rencana orang ini, yang sekarang harus menanggapi pengadilan,” katanya.

Italia baru-baru ini mengumumkan “pass hijau super”, yang akan berlaku di seluruh negeri mulai Senin (6/12), yang mengharuskan setiap warga negara untuk menunjukkan bukti vaksinasi.

Seperti halnya sejumlah negara lain di dunia, di Italia sertifikat vaksin juga dibutuhkan untuk memperoleh lebih banyak kebebasan termasuk akses ke bar, restoran, teater, hingga tempat hiburan dalam ruangan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini