MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagaimana manusia, kota-kota di berbagai belahan dunia juga memiliki nama masing-masing. Jika manusia rata-rata diberi nama oleh orangtuanya, nama kota bisa berasal dari banyak hal. Bisa karena kesepakatan penduduk yang tinggal di sana, bisa karena ide pemerintah setempat, atau lainnya. Yang jelas, kota-kota di mana pun umumnya memiliki nama.
Yang unik, ada kota-kota yang memiliki nama yang terkesan aneh, atau bahkan konyol. Ada berbagai latar belakang lahirnya nama bagi kota-kota tersebut, tapi yang jelas berikut ini kota-kota yang dikenal sebagai pemilik nama paling aneh di dunia.
Hell, Amerika Serikat dan Norwegia
Hell adalah kota kecil yang ada di Michigan, Amerika Serikat. Kota ini telah berdiri sejak tahun 1841, dan sekarang menjadi kawasan wisata yang menarik minat banyak orang, karena namanya yang aneh. Dalam bahasa Indonesia, “Hell” memiliki arti “Neraka”.
Asal usul nama yang tidak lazim ini berasal dari kondisi kota tersebut. Di masa lalu, kota itu hanya berupa rawa-rawa dan terdapat banyak nyamuk yang ganas. Setiap kali orang kebetulan bermalam di sana, hampir bisa dipastikan akan menderita akibat gigitan nyamuk.
Dari situlah kemudian kota itu terkenal dengan nama “Hell”. Bahkan, saat kawasan itu kini berubah menjadi hunian yang jauh lebih baik, nama Hell tetap melekat.
Tidak hanya di AS, ternyata kota bernama Hell juga ada di Nord-Trondelag, Norwegia. Memiliki kisah penamaan yang berbeda.
Di Norwegia, nama Hell diambil dari bahasa Norwegia kuno ‘Hellir’. Kata itu bisa diartikan sebagai gua tersembunyi di tebing. Penyebutan ‘Hellir’ juga mirip dengan kata dalam bahasa Norwegia modern yang berarti keberuntungan.
Dengan nama yang berbeda dari kebanyakan kota lain, kota tersebut menarik banyak turis untuk berlibur ke sana. Tulisan ‘Hell, Gods-Expedition’ di stasiun kereta pun jadi spot foto favorit para turis. Di Stasiun Hell juga biasanya diadakan festival musik blues setahun sekali.
Batman, Turki
Provinsi dan kota Batman di Turki dinamai sesuai dengan nama sungai terdekat, yaitu sungai Batman.
Kata Batman sendiri ternyata berasal dari unit pengukuran kuno yang satu unitnya setara dengan 7,6 kg.
Atau, kata Batman juga bisa merupakan singkatan dari nama gunung Bati Raman yang ada di dekat sana.
Karena namanya ini, kota Batman diberitakan pernah terlibat kontroversi di mana walikota Huseyin Kalkan mengancam hendak menuntut Warner Bros dan direktur film Christopher Nolan.
Namun, tuntutan yang tadinya hendak dilayangkan ke trilogi The Dark Knights itu akhirnya tidak terjadi.
Eggs and Bacon Bay, Tasmania
Jika diartikan ke bahasa Indonesia, teluk yang berada di Tasmania ini berarti Teluk Telur dan Bacon.
Namun, bukan dari makanan, nama ini diambil dari nama bunga liar yang juga disebut eggs and bacon. Hal ini dikarenakan bunga itu punya warna kuning telur dan merah bacon.
Di tahun 2006, organisasi pecinta binatang pernah mengajukan petisi agar nama teluk ini diubah menjadi “Apple and Cherry Bay” karena dianggap lebih ramah binatang.
Spa, Belgia
Seperti namanya, Spa adalah kota di timur Belgia yang siap menawarkan relaksasi dan beraneka jenis spa.
Nama kota Spa sendiri muncul dari banyaknya sumber air panas di kota ini. Spa dapat diturunkan dari kata “espa” yang berarti “sumber air” atau “air mancur”.
Atau, spa dapat berasal dari bahasa Latin “spagere” yang berarti “untuk menyebarkan, memercik, menghaluskan”.
Spa juga dapat merupakan singkatan dari “sanitas per aquas” atau frasa Latin yang berarti “sehat melalui air”.
The Office Girls, Antartika
Sepintas mirip judul drama, The Office Girls sebenarnya adalah dua pulau gletser yang bertempat di pesisir Antartika.
Karena banyaknya pulau-pulau kecil yang tersebar di Antartika, Amerika Serikat sempat membuat Advisory Committe on Antarctic Names untuk memastikan semua pulau sudah diberi nama.
Salah satunya mereka beri nama “The Office Girls” yang dilakukan sebagai bentuk penghargaan bagi para karyawan administratif dalam misi ini.
Disappointment Islands, Polinesia
Salah satu pulai di daerah Polinesia dinamai Disappointment Islands atau Pulau Kekecewaan.
Hal ini bermula ketika seorang pelaut bernama John Bryon berlayar dari ujung Amerika Selatan dan melihat pulau di kejauhan yang tampak bagai surga.
Namun, saat sudah didekati, ternyata ada banyak karang dan ombak besar di pulau tersebut sehingga mereka tak bisa mendarat.
Belum lagi, ada juga suku penduduk lokal yang membawa tombak di sepanjang pesisir. Karena alasan itulah, John Byron pun lantas menyebut pulau yang ada sebagai Pulau Kekecewaan.
Fucking, Austria
Fucking adalah kota kecil di Austria, yang dihuni sekitar 200 penduduk. Kota dengan nama aneh ini telah berdiri sejak tahun 1070. Di depan gerbang kota terdapat marka jalan bertuliskan “Fucking”, yang menunjukkan keberadaan kota tersebut.
Karena namanya yang aneh, banyak wisatawan yang tertegun saat kebetulan lewat di sana, dan biasanya akan berhenti sejenak di dekat marka jalan. Dari situ pula, keberadaan Kota Fucking terkenal di dunia. Yang unik, marka jalan di sana—yang bertuliskan “Fucking”—menjadi marka jalan yang paling sering dicuri di Austria.
Lost, Skotlandia
Secara harfiah, walaupun kota ini memiliki arti tersesat, namun pengunjung tetap dapat berjalan-jalan tanpa tersesat dengan bantuan peta digital. Ternyata nama “Lost” memiliki arti penginapan dalam Bahasa Skotlandia. Jadi turis dapat menemukan penginapan-penginapan terbaik di kota ini untuk menikmati pemandangan menakjubkan.
Anus, Prancis
Mendengar nama salah satu kota di Prancis ini, sontak akan membuat kaget. Pasalnya, kesan vulgar dan menjijikan muncul ketika mendengar nama kota ini. Namun, jangan terkecoh dengan nama aneh kota ini, sebab Anus memiliki segudang pemandangan indah.
Llanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwllllantysiliogogogoch, Wales
Selain mendapat predikat kota dengan nama teraneh, kota di Wales ini patut mendapat predikat kota yang sangat sulit dieja. Bahkan untuk mengingat saja sangat mustahil. Banyak yang telah mencoba mengeja nama kota ini, tetapi hanya warga kota tersebut yang mampu mengejanya dengan benar. Kota ini terdiri dari 58 huruf dan menjadi nama kota terpanjang di Eropa.
Reporter: Indah Utami