MINEWS, JAKARTA-Tahun ini, kuota Jemaah haji Indonesia mengalami penambahan sebanyak 10 ribu jamaah dengan total 231.000 jemaah. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak di dunia.
Namun, rata-rata jamaah haji di Indonesia sudah berusia lanjut atau lansia yang membuat mereka juga mengalami beberapa masalah kesehatan dengan risiko tinggi. 60 persen calon jemaah haji punya risiko tinggi. Risiko ini ada dua, berangkat dengan risiko mendapat penyakit baru atau risiko sakitnya makin parah.
Nah, adapun tips agar mereka yang sudah lanjut usia dan mengidap penyakit masih bisa beribadah, walaupun dengan kondisi cuaca disana yang cukup ekstrem.
- Tetap lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Gunakan selalu alat pelindung diri seperti sandal, kacamata hitam saat keluar hotel, penyemprot air, dan lainnya.
- Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu seperti jalan-jalan, belanja dan lainnya. Sebaiknya siapkan badan untuk ibadah wajib dan sunnah.
- Banyak minum air putih, tidak harus menunggu haus. Karena suhu udara yang panas dan kering membuat tubuh mudah dehidrasi.
- Gunakan selalu water spray atau penyemprot wajah untuk segarkan wajah.
- Jaga adab bersin dan batuk, dengan cara menutup hidung maupun mulut. Bersin dan batuk menjadi cara yang efektif menularkan penyakit ke jamaah lain.
- Kurangi tempat-tempat yang sifatnya padat dan berdesak-desakan terutama untuk aktivitas yang tidak penting.
- Hindari unta dan produk yang berhubungan dengan unta. Karena unta bisa menjadi media penyebaran penyakit.
- Prosesi ibadah haji yang terpenting adalah wukuf di Arafah. Siapkan diri sebaik mungkin karena wukuf membutuhkan tubuh prima.
- Lapor ke petugas kesehatan atau PPHI lainnya jika mengalami keluhan sakit.
