MATA INDONESIA, JAKARTA – Umat Muslim seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, akan melaksanakan ibadah puasa mulai 1 Ramadan 1443 Hijriah.
Seperti sudah menjadi ritual tahunan, umat Muslim Indonesia pun berusaha memenuhi kebutuhan pangannya semaksimal mungkin. Agar semua tercukupi. Merujuk data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), dua pekan jelang Ramadan 2022 terjadi kenaikan harga di sejumlah komoditas pangan. Seperti cabai, bawang putih, daging ayam, telur ayam, daging sapi, tahu, tempe, minyak goreng, hingga elpiji.
Tak ingin kecolongan, pemerintah pun telah mengantisipasi kemungkinan naiknya kebutuhan pokok pangan masyarakat. Di acara rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, bakal menyalurkan kebutuhan pangan. Hal ini untuk memastikan tidak ada kelangkaan barang kebutuhan pokok saat Ramadan dan Idulfitri.
“Salah satu caranya adalah mengalihkan daerah yang mengalami surplus pangan ke daerah yang defisit. Ini untuk mengantisipasi kebutuhan pangan selama Ramadan,” katanya, saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR, Selasa 22 Maret 2022.
Kementerian Pertanian menyatakan, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis tersebut. Pemerintah mengeklaim, stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan menghadapi Ramadan dan Idulfitri 2022.
Syahrul mencontohkan, Kementerian Pertanian saat ini tengah mengalihkan pasokan cabai merah besar. Seperti dari daerah yang rawan di sebagian Sumatra. Mendatangkan pasokan pangan dari Jawa Tengah.
Berdasarkan prognosa neraca komoditas pangan strategis milik Kementan, stok bahan pokok pada akhir Mei 2022
- Komoditas beras mencapai 9,84 juta ton
- Jagung 3,18 juta ton
- Kedelai sisa 142.307 ton
- Bawang merah 92.435 ton
- Bawang putih sebanyak 95.700 ton
- Cabai merah keriting 83.168 ton
- Cabai rawit merah 63.176 ton
- Daging sapi 31.154 ton
- Daging ayam ras 357.770 ton
- Telur ayam ras 188.297
- Gula konsumsi 597.018 ton
- Minyak goreng 663.491 ton.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga merilis hal yang sama. Dalam siaran persnya pada Rabu 23 Maret 2022, Mendag Muhammad Lutfi menjamin, pasokan barang kebutuhan pokok cukup untuk selama Ramadan dan Idulfitri. Menurutnya, dengan pasokan kebutuhan pokok yang cukup, harga bahan pokok akan semakin terjangkau oleh masyarakat.
“Kemendag memastikan pasokan barang kebutuhan pokok terutama untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri stoknya cukup. Dengan kecukupan stok tersebut harga barang kebutuhan pokok jadi terjangkau,” ujar Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi memaparkan, berdasarkan data pasokan indikatif bahan pokok di pelaku usaha pangan per pasar induk.
- Komoditas beras tercatat sebesar 851,41 ton dengan kebutuhan sebesar 80.000 ton per bulan, sehingga cukup untuk 10 bulan ke depan.
- Stok indikatif gula pasir tercatat sebesar 504,81.000 ton dengan kebutuhan sebesar 260.000 ton per bulan sehingga pasokan aman untuk dua bulan ke depan. .
“Kemendag akan memastikan terjadi kesinambungan gula hasil petani Indonesia untuk mendapatkan hak tukar petani yang lebih baik. Dan pada saat yang bersamaan stok gula aman,” kata Mendag Lutfi.
Kemudian untuk stok indikatif minyak goreng tercatat sebesar 628,8.000 ton dengan kebutuhan 422.000 ton per bulan. Sehingga cukup untuk 1,5 bulan ke depan.
Demikian pula dengan pasokan tepung terigu stok indikatif tercatat sebesar 991,26.000 ton dengan kebutuhan 550.000 ton per bulan. Sehingga aman untuk 1,8 bulan ke depan. Stok indikatif kedelai tercatat sebesar 280.000 ton dengan kebutuhan sebesar 200.000 ton per bulan. Cukup untuk 1,4 bulan ke depan.
Pada kesempatan rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memastikan stok beras di Bulog hingga 10 Maret 2022 mencapai 867.218 ton dengan ketahanan 10,8 bulan.
Perinciannya, stok CBP sebesar 862.324 ton dan stok komersial sebesar 4.894 ton. Saat ini, harga beras medium di tingkat pengecer sebesar Rp 10.500 per kilogram atau naik 0,96% dari bulan lalu. Di sisi lain, harga beras premium tetap berada di posisi stabil sejak bulan lalu. Di angka Rp 12.400 per kilogram.
Sedangkan di tingkat kota madya, Kota Bandung juga memastikan kebutuhan bahan pokok di kota tersebut aman jelang Ramadan tahun ini. Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, saat ini ada kenaikan di beberapa komoditas, untuk bahan pangan pokok masih dalam batas wajar.
“Kenaikan di angka 10 persen, sehingga masih dalam batas wajar. Namun kami berharap menjelang Ramadan tidak ada kenaikan lagi,” ujarnya, pada Senin 21 Maret 2022.
Untuk menekan harga komoditas yang naik, Pemkot Bandung juga akan menggelar bazar jelang Ramadan. Rencananya, bazar yang merupakan kolaborasi dengan Bulog Kota Bandung itu di Kecamatan Rancasari, Bandung, pada 31 Maret 2022.
Bazar tersebut nantinya akan menghadirkan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau. Elly mencontohkan, daging sapi yang saat ini harga pasarnya Rp 120.000, bisa terjual seharga Rp 110.000 dalam bazar tersebut.
“Prinsipnya, kami menghadirkan kebutuhan pokok masyarakat dan prioritas untuk harga (kebutuhan pokok) yang meningkat. Sehingga harganya bisa lebih murah,” kata Elly.