Yordania Bicarakan Aksi Barbar dan Kejahatan Perang Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, AMMAN – Yordania mendesak Israel untuk menghentikan serangan –yang mereka sebut, barbar terhadap warga Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa Yerusalem. Yordania juga menyerukan dunia internasional untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel.

Sebagai catatan, Yordania – negara yang memiliki hak kelola atas situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, mengatakan bahwa Israel harus menghormati jamaah dan hukum internasional.

Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid Al-Aqsa, masjid tersuci ketiga umat Islam, pada puncak bulan puasa Ramadan.

“Apa yang dilakukan oleh polisi dan pasukan khusus Israel dari pelanggaran terhadap masjid hingga serangan terhadap jamaah adalah perilaku barbar yang ditolak dan dikutuk,” demikian pernyataan pemerintah Yordania, melansir Reuters, Senin, 10 Mei 2021.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya melindungi hak beribadah dan tidak akan mentolerir kerusuhan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa dan dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Friksi telah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, dengan bentrokan setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur – lingkungan di mana banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran.

Raja Abdullah menyerukan Israel untuk mengakhiri provokasi berbahaya. Sang Raja juga menuduh Israel berusaha mengubah status demografis kota suci yang berisi situs-situs suci tiga agama samawi, yakni Yahudi, Islam, dan Kristen.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi berjanji akan melakukan yang terbaik untuk melindungi hak-hak warga Palestina dari klaim kepemilikan oleh pemukim Yahudi.

“Israel sebagai pasukan pendudukan memikul tanggung jawab untuk melindungi hak-hak warga Palestina di rumah mereka,” ucap Safadi dalam komentarnya di media pemerintah.

Yordania sebelumnya telah memberi orang-orang Palestina akta tanah di Sheikh Jarrah yang dikatakan membuktikan klaim pemukim Israel atas properti itu tidak berdasar.

“Penggusuran warga Palestina Syekh Jarrah dari rumah mereka adalah kejahatan perang,” sambungnya.

Beberapa ratus warga Yordania melakukan protes di dekat Kedutaan Besar Israel di Kota Amman ketika puluhan polisi anti huru-hara bersiap-siap. Para demonstran meneriakkan “Matilah Israel”.

Para demonstran juga menyerukan pengusiran Duta Besar Israel dan membatalkan perjanjian perdamaian dengan Israel. Untuk diketahui, banyak warga Yordania yang berasal dari Palestina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini