MATA INDONESIA, LOMBOK – Penyelenggaraan balap MotoGP memberikan pengaruh ekonomi yang benar-benar dahsyat, bukan hanya untuk Lombok, tetapi juga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Biro Pusat Statistik NTB mencatat uang beredar di provinsi itu mencapai Rp 606,7 miliar selama perhelatan MotoGP.
“Dampaknya pada pertanian, kuliner, hotel, bisnis angkutan dll sangat menggembirakan,” ujar lelaki yang biasa dipanggil Bang Zul itu, Jumat 29 April 2022.
Maka, Bang Zul mengajak warganya selalu menjaga kondusivitas wilayah agar tetap aman, nyaman dan menyenangkan.
Hal tersebut menurutnya membuat NTB tetap menjadi pilihan utama untuk menjadi tuan rumah berbagai event besar nasional dan internasional.
Kepala Badan Pusat Statistik BPS NTB Wahyudin menjelaskan, perhitungan BPS berdasarkan analisa sepuluh hari jelang dan pasca gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika.
BPS menyebut MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022 cukup banyak menyedot penonton.
Saat gelaran World Superbike (WSBK) November 2021 lalu, Wahyudin menjelaskan, ekonomi NTB bisa didongkrak cukup baik. Pada triwulan IV 2021, ekonomi bisa tumbuh menjadi 3,41.
Event MotoGP ini jauh lebih besar dari WSBK, antusias publik menyaksikannya jauh lebih besar sehingga ekonomi terdorong dari sisi akomodasi (hotel/penginapan), ditambah makan minum.
Demikian juga transportasi yang dilibatkan sangat banyak. Akomodasi juga mengalami pertumbuhan angka besar.
Fakta lapangan, event MotoGP membuat harga-harga hotel naik sangat signifikan. Selain itu, tingkat keterisian hotel (okupansi) juga penuh.
Pergerakan aktivitas ekonomi selama gelaran MotoGP, ditambah dengan masuknya musim panen raya padi, Wahyudin menegaskan, ekonomi NTB tumbuh signifikan.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB atas dasar harga berlaku mencapai Rp33,06 triliun di kuartal I-2021. Pertumbuhan tersebut, terkontraksi 1,13 persen jika dibanding posisi kuartal I-2020.