WHO: Varian Baru Virus Corona Tak Bikin Orang Lebih Sakit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian atau galur baru virus corona yang menyebabkan Covid19 adalah hal yang wajar dalam evolusi pandemi. Galur baru itu tidak terbukti membuat orang lebih sakit.

Kekhawatiran terhadap galur baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan menurut WHO tak perlu berlebihan. Pejabat WHO bahkan menanggapi positif temuan galur baru tersebut.

“Kami harus menemukan keseimbangan. Sangat penting untuk harus terbuka, sangat penting untuk memberitahu masyarakat apa adanya, namun penting pula untuk mengatakan bahwa ini hal yang normal dari evolusi virus,” kata pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan, Selasa

Ryan mengapresiasi negara-negara yang melakukan pengawasan untuk melacak virus tersebut merupakan perkembangan positif.

Mengutip data dari Inggris, pejabat WHO mengatakan mereka tidak memiliki bukti varian baru Covid19 membuat orang lebih sakit atau lebih mematikan ketimbang jenis virus yang sudah ada. Namun, tampaknya galur baru tersebut lebih mudah menyebar.

Pejabat WHO, seperti dilansir Reuters, mengatakan mutasi Covid19 hingga kini jauh lebih landai dibanding dengan influenza dan bahkan varian baru di Inggris tetap jauh lebih jarang menular dari penyakit lainnya seperti gondok.

Menurutnya, vaksin yang dikembangkan untuk melawan Covid19 juga harus mematikan varian baru, meski pemeriksaan untuk memastikan bahwa ini masalahnya masih berlangsung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini