WHO Sebut Covid-19 Belum Hilang Bahkan Jadi Pendorong Utama Kenaikan Kasus di Kemudian Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA Covid-19 belum akan hilang dari bumi, bahkan sejumlah variannya bisa menjadi pendorong utama peningkatan kasus hariannya.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di Jenewa, Swiss, yang dikutip Jumat 8 Juli 2022.

“Kasus yang dilaporkan secara global telah meningkat hampir 30% selama dua minggu terakhir. Di Eropa dan Amerika, BA.4 dan BA.5 (subvarian omicron–Red) adalah gelombang pendorong. Di negara-negara seperti India, turunan baru BA.2.75 juga telah terdeteksi,” kata Tedros.

Dia mengungkapkan peningkatan kasus tersebut karena berkurangnya jumlah tes di banyak negara.

Kondisi itu akan mengaburkan gambaran perkembangan virus corona yang sebenarnya dan beban nyata penyakit Covid-19 secara global.

Ia menegaskan dunia tidak akan tahu seperti apa kemunculan varian berikutnya.

Hal itu, mengharuskan semua pihak menerapkan alat yang sudah ada saat ini dan mengembangkan perangkat perespons generasi berikutnya dengan cepat.

WHO, menurutnya, mendorong seluruh negara untuk terus melanjutkan vaksinasi serta mendukung adanya antivirus oral baru, beserta perawatan lain yang dapat tersedia untuk semua pihak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini