Waspada, Trend Terorisme ‘Backyard’ Menjadi ‘Dining Room’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perubahan trend terorisme dari ‘backyard’ (halaman belakang) menjadi ‘dining room’ ( ruang makan) yaitu gerakan rahasia yang dilakukan secara rahasia merubah menjadi gerakan yang bisa didiskusikan secara bersama-sama atau terbuka. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai kondisi ini membuat pergerakan terorisme sulit dideteksi.

“Sulit terdeteksi karena pelakunya sel-sel kecil dan lone wolf yang tidak bisa terpantau di aplikasi percakapan, komunikasi elektronik lainnya atau transaksi keuangannya. Kalau dalam kelompok besar relatif masih bisa terpantau aktifitasnya,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Jumat 12 Maret 2021.

Salah satu contoh trend teroris yang sudah mengarah ke ‘dining room’ atau terbuka yaitu insiden bom yang terjadi di Surabaya tahun 2018 lalu.

Bom meledak di terjadi di gereja dan menewaskan 14 orang. Enam diantaranya pelaku bom bunuh diri. Pengeboman ini melibatkan satu keluarga yang melibatkan suami bernama Dita Oeprianto, istri bernama Puji Kuswati, dan anak-anaknya yaitu Famela Rizqita, Fadhila Sari, Firman Alim, dan Yusuf Fadhil.

Paham radikal sudah sangat kental di keluarga ini karena diketahui mereka juga baru kembali dari Suriah.

Keluarga Dita bergabung dengan ISIS dan kembali ke Indonesia. Bersama dengan ISIS, keluarga tersebut mempelajari strategi untuk lancarkan teror, kemiliteran dan membuat bom. Selain itu, diketahui bahwa Dita adalah Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.

Namun bila pada umumnya pelaku terorisme tinggal di rumah kontrakan. Tetapi tidak untuk pelaku teror yang melibatkan keluarga ini.

Dita dan keluarganya tinggal di kompleks di Perumahan Jalan Wonorejo Asri XI, Kecamatan Rungkut, yang tergolong menengah ke atas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini