MINEWS.ID, PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Riau sudah sedemikian parah. Ribuan warga terpaksa melaksanakan ibadah salat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur Pekanbaru dengan diselimuti asap.
Ibadah salat idul adha digelar di pelataran masjid. Warga ada yang membawa masker sendiri dari rumah, dan panitia juga membagikan masker kepada jamaah. “Sebenarnya ini sudah tidak sehat, tapi panitia menyediakan masker. Kenapa tidak salat di dalam masjid saja ya,†kata seorang warga bernama Abdullah (45).
Panitia menyediakan masker medis terutama untuk anak-anak di bawah umur. Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Nasution juga menggunakan masker saat shalat Idul Adha.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau mengklaim kualitas udara pada Minggu pagi berasap sehingga jarak pandang menurun. “Jarak pandang di Pekanbaru pada pagi ini cukup buruk, hanya dua kilometer akibat asap,†kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami.
Ia menjelaskan kondisi berasap juga terpantau di Kota Dumai dengan jarak pandang 2 kilometer, dan Kabupaten Pelalawan 3 kilometer.
Sanya mengatakan kualitas udara kini status sedang akibat tercemar asap atau jerebu. Informasi konsentrasi partikulat (PM10) yang terkandung di udara pada sekitar pukul 06.30 WIB lebih dari 110 mikrogram per meter kubik. “PM10 tercatat di angka 110, kualitas udara sedang,†katanya.
Berdasarkan pantuan satelit pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB, terpantau ada delapan titik panas di Riau yang jadi indikasi awal Karhutla. Dari jumlah tersebut ada enam titik yang terindikasi kuat merupakan titik api karhutla. “Seluruhnya berada di Kabupaten Indragiri Hulu,†katanya.
Gubernur Riau Syamsuar mengeluarkan arahan kepada masyarakat, khususnya umat muslim, untuk mewaspadai kabut asap kebakaran hutan dan lahan serta untuk berdoa meminta hujan.