MATA INDONESIA, JAKARTA – Mayoritas masyarakat di Benua Afrika menilai, sikap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2020 sebagai dark humour atau komedi gelap.
Trump yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden AS dinilai tak hanya merusak demokrasi Negeri Paman Sam dengan tuduhan kecurangan, melainkan juga contoh buruk bagi negara-negara Afrika.
Bukan hanya menuduh adanya kecurangan, Trump juga mengklaim kemenangan sepihak. Trump bahkan akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Agung soal suara lewat pos.
Jauh sebelum Pilpres AS, puluhan orang tewas dalam sebuah aksi demonstrasi usai Presiden Guinea, Alpha Conde terpilih kembali dengan cara kontroversial. Hal inilah yang membuat mayoritas warga Afrika khawatir, sikap Trump dapat memperkeruh keadaan dan mencederai demokrasi.
“Mereka memberi tahu kami mengenai demokrasi, itu hanya hoax. Mereka tidak sungguh-sungguh serius,” kata seorang warga Kenya, Maurice Nandasaba, melansir Reuters, Jumat, 6 November 2020.
“Mengerikan melihat hal ini di Amerika,” kata Tito Kisiya, seorang eksekutif penjualan di Tanzania.