MATA INDONESIA, YOGYA-Masyarakat DIY yang tergabung dalam Aliansi Ormas Pembela Tanah Air (ALOR PETA) DIY dan Paksi Katon melakukan aksi bela tanah air.
Aksi ini dilakukan setelah munculnya pernyataan eks Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahatir Mohammad terkait Riau yang seharusnya masuk wilayah Malaysia.
Elemen masyarakat DIY tersebut meminta Mahatir untuk mencabut pernyataannya terkait Kepulauan Riau di halaman DPRD DIY, Jumat, 24 Juni 2022.
Koordinator ALOR PETA DIY Dani Eko Wiyono mengatakan, tindakan Mahatir Mohammad yang mengklaim Kepulauan Riau bagian dari Malaysia, adalah sebuah kesengajaan.
Hal ini menurut dia harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat agar tidak terus berlanjut dan membentuk opini publik.
“Saya sebagai rakyat Indonesia tidak bisa menerima hal tersebut. Kami merasa terusik, dan bersuara untuk tetap membela NKRI. Kami sepakat menjaga NKRI sampai mati. Kami akan melawan siapapun yang mengganggu NKRI. Kami tidak dibiayai partai apapun, atau hal-hal politis apapun,” katanya
“Kami menyatakan sikap, menuntut Mahatir Mohammad untuk mencabut pernyataannya. Kami bersama pemerintah untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Suhud, dari Paksi Katon mengatakan pernyataan Mahatir terkait Kepulauan Riau jelas sengaja dibuat untuk memperkeruh suasana harmonis Indonesia dan Malaysia.
Ia menilai, bersatunya Indonesia dan Malaysia dalam hubungan baik membuat banyak pihak khawatir sehingga terus berusaha membuat hubungan merenggang.
“Hal ini adalah upaya coba-coba untuk mengusik NKRI. Indonesia dan Malaysia itu betul-betul satu rumpun, kalau hal ini dipelihara maka jadi kekuatan luar biasa. Kami melihat ada pihak luar yang berusaha memecah belah Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.
Reporter: Abraar