Mata Indonesia, Jakarta – Kemudahan akses pendidikan harus konsisten ditingkatkan agar merata, sehingga bonus demografi yang kita miliki mampu berperan signifikan dalam proses pembangunan.
“Akses yang mudah bagi masyarakat sangat penting agar kesempatan mendapatkan pendidikan lebih merata di tanah air,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2020 mengungkapkan, di tengah masifnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, masih ada 42.159 ribu sekolah yang belum memiliki akses internet. Pada tahun yang sama, 8.522 sekolah yang belum teraliri listrik.
Pada tahun ajaran 2021/2022 data BPS menggambarkan bahwa 60% bangunan SD rusak ringan atau sedang, sedangkan di tingkat SMP 50,56% bangunan rusak dan di tingkat SMA tercatat 45,03% juga rusak.
Lestari menilai, masalah pemerataan pendidikan harus mampu dijawab melalui sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang luas kepada seluruh warga negara dalam memperoleh pendidikan. Apalagi pendidikan merupakan bagian dari proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Lestari menyebut, selain kesiapan infrastruktur fisik berupa sarana dan prasarana pendidikan, sebaran tenaga pengajar dengan kualitas yang memadai juga harus merata.
Lestari juga menyampaikan, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar-kementerian dan lembaga, agar infrastruktur pendidikan yang mendukung proses belajar mengajar, dapat tersedia merata di tanah air.
Lebih lanjut Lestari menegaskan, upaya mewujudkan pendidikan yang merata harus konsisten dilakukan agar tercipta percepatan pembangunan SDM nasional yang berdaya saing dan memiliki kemampuan menjawab tantangan di masa depan.
(MPR RI)