MATA INDONESIA, MOSKOW – Andrei Molodkin, seniman konseptual Rusia yang mashyur karena menggunakan darah manusia dan minyak mentah dalam instalasi media campurannya turut menentang invasi Rusia ke Ukraina dengan caranya.
Molodkin membuat potret Presiden Rusia, Vladimir Putin menggunakan darah asli manusia sebagai kecaman grafis terhadap rezim Putin dan “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina yang pecah pada 24 Februari 2022.
Ia menamai karya terbarunya dengan “Putin Diisi dengan Darah Ukraina.” Proyeksi potret setinggi delapan meter itu dipasang sebagai ikon di altar sebuah gereja di pusat Kota London, Inggris.
“Saya membuat karya ini sebagai tindakan solidaritas antara orang-orang Rusia dan Ukraina. Adalah impian setiap rezim kriminal untuk membungkam diskusi,” kata Andrei Molodkin, melansir The Moscow Times.
“Sudah waktunya bagi kita untuk menggunakan seni untuk mengirim pesan yang jelas tentang perang dan siapa Putin sebenarnya,” sambungnya.
Sementara itu, darah yang ia gunakan untuk melukis sosok Presiden Putin berasal dari sumbangan teman dan rekan kerja Molodkin. Setelah mendonorkan darah, teman-teman Molodkin kembali ke Ukraina untuk melawan tentara Rusia.
“Saya harus kembali untuk membela tanah air saya. Saya memberikan darah saya sebelum saya datang untuk berjuang dan menunjukkan darah siapa yang tumpah di tangan satu orang,” kata seorang pendonor darah bernama, Oleksandr Turchynets.
Dalam instalasi, darah mulai mengalir perlahan di blok, mengalir saat mengisi tempat kosong di bingkai, semuanya terdengar seperti detak jantung.
Lahir dan dibesarkan di Uni Soviet, Molodkin bertugas di Angkatan Darat Soviet yang mengirimkan minyak di Siberia. Seniman itu pertama kali berpikir untuk menggunakan darah sebagai alat artistik ketika dia menyaksikan seorang prajurit menembaknya di jantung.
Sejauh ini, Molodkin telah menciptakan beberapa karya seni yang kuat dan bermuatan politik menggunakan darah.
