MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan melanjutkan pelemahan di awal pekan, 23 Maret 2020.
Jumat lalu, rupiah ditutup pada posisi Rp 15.925 per dolar AS atau melemah 0,16 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi laju pelemahan rupiah pada Senin ini akan berkisar dari Rp 16.160 hingga Rp 16.350 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan tersebut masih dibayangi oleh wabah corona (COVID-19) yang terus bertambah. Pandemi ini juga memberikan pukulan yang telak bagi perekonomian dunia.
“Bahaya resesi kian terlihat nyata akibat corona. Sejumlah investor menarik diri dari pasar ekuitas dan obligasi. Bahkan valuta asing juga terkena imbasnya karena investor berbondong-bondong bertransaksi dengan menggunakan dolar AS untuk menutupi kerugian di pasar lainnya,” ujar Ibrahim Jumat sore.
Sementara dari dalam negeri, laju rupiah juga dipengaruhi oleh upaya pemerintah yang saat ini masih fokus memfasilitasi sejumlah rumah sakit guna untuk menangani kasus COVID-19.
Sedangkan Bank Indonesia fokus melakukan intervensi di pasar DNDF. Hal ini dilakukan karena saat ini kepanikan investor atas wabah corona di Indonesia turut berimbas pada pelemahan rupiah.