MATA INDONESIA, JAKARTA – Sungai Aare tempat hilangnya Emmeril Khan Mumtaz, putra sulung Ridwan Kamil, ternyata ditata sedemikian rupa sehingga sangat aman bagi mereka yang ingin selamat berenang di sana.
Seorang vlogger Indonesia yang bermukim di Basel, Syarif Zapata rela menempuh jarak 99 kilometer ke Bern demi menunjukkan betapa amannya kita berenang di sana jika mengikuti aturan yang diterapkan.
Ternyata tidak semua bagian sungai boleh direnangi karena arusnya yang terkenal yang lumayan kuat tersebut.
Syarif menunjukkan hanya sekitar dua kilometer saja yang boleh direnangi selama sekitar 10-15 menit saja.
Pemerintah Kota Bern bahkan telah membuat tepian Sungai Aaree dengan fasilitas untuk berenang seperti kamar ganti lengkap dengan loker berkunci, serta shower.
Fungsi shower itu bisa untuk sarana membilas usai berenang atau untuk menyamakan suhu tubuh dengan suhu air sungai saat dingin.
Syarif mengungkapkan saat ini tidak banyak warga yang berrenang karena suhu air sungai masih lumayan dingin antara 13 derajat-16 derajat celcius.
“Banyak masyarakat setempat berrenang di bulan Juli hingga Agustus karena suhu air sungai jauh lebih hangat,” ujar Syarif saat menggambarkan sungai itu yang dikutip Minggu 29 Mei 2022.
Di sepanjang dua kilometer bagian sungai yang boleh direnangi juga dilengkapi banyak peringatan serta fasilitas keamanan.
Peringatan yang ditulis dalam Bahasa Jerman sebagai bahasa resmi Swis tersebut antara lain, melarang anak kecil berenang sendirian, dan tidak boleh berenang dalam keadaan mabuk.
Bahkan saat tubuh kita sudah terpapar matahari dilarang langsung masuk ke dalam sungai melainkan melakukan klimatisasi suhu dulu.
Di pinggir sungai yang boleh direnangi dibuat sedangkal mungkin dengan tumpukan batu sehingga warga yang akan berenang bisa menyesuaikan diri dulu di atasnya sebelum berenang.
Sementara di beberapa tempat sepanjang dua kilometer tersebut dibuat semacam dinding yang memiliki pegangan sehingga memudahkan perenang keluar dari sungai.
Maka, sebaiknya saat berenang tidak dianjurkan di tengah sungai karena arusnya lebih kencang dari tepian sungai.
Menurut penjaga sungai kepada Syarif melarang masyarakat berenang sendirian di sungai yang berair bening tersebut.
Teman renangnya pun sebaiknya orang lokal yang juga pandai berrenang.
Dia juga mengungkapkan di luar wilayah dua kilometer bagian Sungai Aaree tersebut berbahaya untuk direnangi.
Setelah hilangnya putra sulung Ridwan Kamil, sungai itu juga tidak ditutup untuk kegiatan masyarakat.
Meski begitu tidak terlihat warga yang berenang, hanya mereka yang melintasi sungai menggunakan perahu karet.