MATA INDONESIA, JAKARTA – Cakupan vaksinasi yang relatif tinggi dan angka antibodi penduduk yang tinggi diduga membuat kasus Covid-19 terus menurun meski subvarian Omicron BA.2 sudah terdekteksi di Indonesia.
Padahal subvarian tersebut menyebab lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di sejumlah negara seperti Hongkong, Inggris, Cina, Korea Selatan dan Eropa.
“Kita sudah identifikasi, mungkin 3-4 minggu lalu sudah masuk BA.2. Tapi alhamdulillah tetap case kita menurun,” kata Budi, Jumat 18 Maret 2022.
Menurut Budi penjelasan ilmiah dari hal tersebut kemungkinan besar karena kondisi epidemiologis populasi Indonesia relatif siap
Dia mengungkap sejumlah kemungkinan penyebab Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus meski ada sub varian Omicron BA.2. Di antaranya, banyak penduduk terinfeksi Covid-19, jumlah populasi yang sudah divaksinasi tinggi, dan antibodi penduduk tinggi.
Sedangkan, secara ilmiah satu-satunya penjelasan adalah kondisi epidemiologis populasi Indonesia relatif lebih siap dibandingkan negara yang lain.
Budi menyebut, sub varian Omicron BA.2 memiliki tingkat penularan lebih cepat daripada BA.1. Namun, tidak menimbulkan keparahan gejala pada pasien Covid-19.