MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak usah khawatir dengan isu Vaksin Sinovac yang tidak ampuh dan expired hanya tiga bulan. Hasil riset Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Sinovac sebanyak 2 dosis tersebut mampu mencegah infeksi sebesar 94 persen setelah lebih dari 28 hari.
Efektivitas dari vaksin ini berdasarkan hasil studi Balitbangkes Kementerian Kesehatan terhadap 25.374 tenaga kesehatan di DKI Jakarta. Hasilnya, jumlah kasus infe,si pada tenaga kesehatan menurun usai vaksinasi Sinovac.
Data tersebut tidak memaparkan berapa perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 sebelum dan sesudah vaksinasi. Namun, dari penelitian periode 13 Januari – 18 Maret 2021 tersebut memperlihatkan adanya kurva yang menurun setelah pemberian vaksin dosis kedua.
Vaksin memang punya peran yang sangat penting dalam mencegah infeksi Covid-19. Termasuk juga pada para tenaga kesehatan yang punya risiko terpapar lebih tinggi daripada masyarakat umum. Tenaga kesehatan termasuk yang paling awal mendapatkan vaksin Sinovac pada Januari 2021.
Selain mencegah infeksi, vaksin Sinovac juga berhasil mencegah tenaga kesehatan dari perawatan karena Covid-19 hingga 96 persen. Data ini juga tercatat hingga 28 Februari 2021. Tertulis bahwa estimasi pada hari ke-24 pasca-vaksinasi secara lengkap.
Sementara untuk efektivitas terhadap pencegahan kematian, vaksin Sinovac juga ampuh sampai dengan 100 persen. Penelitian ini sebelum munculnya varian Delta yang punya penyebaran dan risiko rawat inap yang lebih tinggi. Varian Delta pertama kali terdeteksi pada Mei 2021 lalu. Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia bahkan mencatat kematian pada tenaga kesehatan khususnya dokter pada Juli lalu saat gelombang kedua terjadi mencapai 199 kasus. Ini merupakan yang tertinggi sepanjang pandemi berlangsung.
Atas tingginya angka kematian pada para tenaga kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh penularan varian Delta ini, maka pemerintah telah memberikan suntikan booster berupa vaksin Moderna.
Vaksin dengan platform m-RNA ini punya efikasi yang tinggi mencapai 94,1 persen. Sementara Sinovac hanya memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Dengan adanya tambahan proteksi ini, akan semakin melindungi para tenaga kesehatan dari ancaman terburuk virus corona.