Universitas Paramadina Berduka, Sang Rektor Firmanzah Tutup Usia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah meninggal dunia pada Sabtu 6 Februari 2021 di Jakarta, dalam usia 44 tahun.

Firmanzah dikenal sebagai seorang ahli di bidang ekonomi. Ia menjadi Rektor Universitas Paramadina sejak 2015 lalu, menggantikan Anies Baswedan.

Pria kelahiran Surabaya, 7 Juli 1976 ini menjadi profesor termuda di Universitas Indonesia (UI), yakni pada usia 34 tahun.

Ia adalah lulusan University of Lille, dan mendapat gelar doktor dari University of Pau et Pays de l’Adour Prancis. Firmanzah pernah mengajar di salah satu kampus di Prancis saat dalam proses menyelesaikan gelar doktornya.

Ia pulang kembali ke Tanah Air pada 2005 atas permintaan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UI kala itu, Prof Bambang Brodjonegoro. Karirnya di UI melesat dengan cepat.

Pada 2009, ia diangkat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia hingga tahun 2013. Kala ia diangkat debagai dekan, usianya masih 32 tahun.

Untuk itu ia tercatat sebagai dekan termuda dalam sejarah yang pernah menjabat di Universitas Indonesia (UI).

Kemudian, pada 2012 lalu, Firmanzah diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai staf khusus bidang ekonomi. Ia menjabat posisi tersebut hingga tahun 2014, seiring lengsernya SBY dari kursi kepresidenan.

Sebagai akademisi, Fiz telah menerbitkan puluhan jurnal baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga telah menerbitkan beberapa buku yang ditulisnya sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini