MATA INDONESIA, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa kebijakan Uni Eropa (UE) terhadap Moskow tidak membantu meningkatkan hubungan. Melainkan hanya manifestasi dari politik kamasutra!
Pernyataan Lavrov tersebut terlontar saat ketegangan meningkat di Benua Eropa. Berbicara dalam sebuah wawancara di acara talk show, Lavrov juga menyatakan bahwa strategi UE adalah kombinasi dari tiga prinsip, yakni: jarak, tekanan, dan dialog mengenai isu-isu yang menarik bagi Brussel.
“Ada serangan yang begitu kuat terhadapnya (Josep Borell) setelah kunjungannya ke Moskow hanya karena kami menjelaskan apa yang kami pikirkan tentang (Alexey) Navalny dan lainnya,” kata Sergey Lavrov, melansir News Fox 24, Rabu, 29 Desember 2021.
“Serta tentang peran Jerman dan Eropa secara umum dalam melambungkan kebohongan ini, dan ketidakmampuan untuk menyajikan fakta dan jawaban atas pertanyaan dasar,” sambungnya.
Lavrov menambahkan bahwa ia ingat mantan perwakilan utama Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Federica Mogherini, telah mengidentifikasi lima bidang inti untuk hubungan dengan Rusi.
Di mana salah satu prinsip utama berfokus pada normalisasi selama Moskow mematuhi perjanjian Minsk tentang Donbass. “Siapa pun yang telah membaca protokol akan memahami bahwa ini adalah skizofrenia politik,” tuntas Lavrov.