Kemudian, pembiayaan melalui fintech lending juga terus meningkat sampai saat ini, seiring bertambahnya kebutuhan keuangan di masyarakat.
Salah satu teknologi finansial yang bergerak di bidang peer-to-peer lending adalah PT Investree Radhika Jaya. Investree mencatat total fasilitas pinjaman Rp7 triliun hingga September 2020.
“Saya percaya bahwa kehadiran kami disini sangat relevan terutama di waktu Covid-19. Karena pandemi menutup, mengunci atau membatasi mobilitas dan juga tidak adanya akses untuk kredit,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
Terkait dengan UKM, Adrian mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi bisnis digital bagi mereka, mengingat adanya pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha terus dituntut berpikir bagaimana menjaga bisnis agar tetap hidup.
“Kami juga mempertahankan kualitas kredit, menjadi jangkauannya 90 hari dan kita juga bisa memastikan hal tersebut untuk pembayaran pandemi. Jadi kita punya jangkar yang kuat untuk membuat UKM dapat bertahan,” jelasnya.
Kemudian, Professor of Finance University Technology of Sydney (UTS), Talis Putnins pun mengungkap bahwa keuangan digital akan memberikan peluang yang kuat untuk menggerakkan perekonomian suatu negara, meski ada atau tidaknya pandemi Covid-19.
Melalui keuangan digital, dinilainya juga dapat membangun ulang sistem keuangan negara yang ada saat ini. “Namun kita masih ada di tahap awal dan masih banyak yang perlu dilakukan,” kata dia.