JAKARTA – Di era digitalisasi yang kian pesat, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peluang besar untuk naik kelas. Pemerintah, melalui sinergi berbagai kementerian, terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. Hal ini menjadi salah satu prioritas utama di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi pelaku UMKM. Menurutnya, teknologi ini dapat memberikan kemudahan dalam berbagai aspek, seperti pembuatan logo, narasi promosi, hingga video pemasaran.
“Bisa bikin logo, bikin narasi, bikin video dibuatkan itu bisa. Mungkin sekarang logonya sudah bagus-bagus. Tapi ada yang mungkin belum punya logo, ya jadi itu juga bisa dibuatkan AI,” ujar Meutya Hafid.
Lebih jauh, ia menyoroti peran AI dalam merawat budaya lokal. Dengan AI, UMKM yang bergerak di sektor budaya dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa kehilangan identitas lokalnya. “Pemanfaatan AI juga mampu merawat budaya lokal, terutama membantu menjaga kelestarian budaya yang berkembang dengan jangkauan lebih luas,” tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Maman Abdurrahman, mengungkapkan rencana pembentukan holding UMKM sebagai langkah strategis untuk memberdayakan pelaku usaha kecil. Holding ini dirancang untuk menciptakan konektivitas antara UMKM dan industri besar, sehingga dapat membangun rantai pasok yang solid.
“Harapan kami, holding ini di bawahnya itu akan memberdayakan UMKM dengan mendapatkan supply, spare parts, segala macam itu semuanya di UMKM. Sehingga dapat membangun connectivity antara UMKM dengan industri besar,” jelas Maman.
Menurutnya, sektor pertanian, makanan dan minuman, serta merchandise memiliki potensi besar untuk masuk ke rantai pasok industri besar. Guna mendukung hal tersebut, Kementerian UMKM akan memberikan berbagai fasilitas, seperti pelatihan produksi, akses pembiayaan, perencanaan bisnis, hingga mempersiapkan investor.
“Dengan dukungan ini, ekosistem dalam holding UMKM ini dapat menjadi sebuah satu kesatuan yang tak lagi terpecah satu sama lain,” tambahnya.
Strategi digitalisasi dan integrasi UMKM yang diusung oleh Prabowo-Gibran ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi pelaku usaha kecil di Indonesia. Dengan dukungan teknologi AI serta pembentukan holding UMKM, pelaku usaha kini memiliki kesempatan lebih besar untuk bersaing di pasar global dan menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
Transformasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya lokal melalui teknologi. Dengan langkah konkret pemerintah, UMKM di Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk mencapai kemajuan dan naik kelas.