Ukraina Bergejolak, Israel Bersiap Hadapi Gelombang Migran Yahudi

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Ukraina tengah bergejolak. Setelah dibayang-bayangi invasi Rusia, dua kelompok separatis yang menguasai wilayah Ukraina timur mendapat pengakuan kemerdekaan dari Presiden Vladimir Putin.

Pemimpin Rusia itu menandatangani dekrit yang mengakui “Republik Rakyat Donetsk” (DPR) yang diproklamirkan sendiri dan “Republik Rakyat Luhansk” (LPR) sebagai independen.

Kondisi di Ukraina yang tak menentu dan ketegangan yang terus menerus dengan Rusia, membuat pihak berwenang Israel mempersiapkan kemungkinan gelombang migran Yahudi dari Ukraina.

Melansir Middle East Monitor, rencana darurat yang terperinci dirumuskan jika ribuan orang Yahudi memutuskan untuk melarikan diri ke Israel jika terjadi perang antara Ukraina dan Rusia.

Menteri Imigran dan Penyerapan Pnina Tamano-Shata memimpin pertemuan darurat dengan perwakilan hotel yang hadir.

“Jika 5.000 orang datang ke Israel dalam satu minggu, ini adalah peristiwa yang perlu dipersiapkan,” kata seorang sumber informasi kepada harian Israel, Hayoum.

“Ini adalah jumlah yang jauh lebih besar daripada Imigran dan Penyerapan dan badan-badan lain yang biasa,” tambah sumber itu.

Rencana yang muncul meliputi persiapan di Bandara Ben Gurion untuk penyerapan imigran, termasuk pengiriman kartu identitas. Selanjutnya pada imigran Yahudi ini akan tinggal di pusat penyerapan atau hotel dan hostel, dan pengawalan di awal tinggal mereka di Israel.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri terus menyerukan warga Israel di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu.

“Tindakan harus diambil agar orang Israel mengerti bahwa penyelamatan yang terlambat dapat menjadi rumit dan berbahaya,” kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Berperan Jaga Kondusivitas Pasca Pilkada

Yogyakarta - Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 telah usai. Namun, tantangan menjaga stabilitas nasional baru saja dimulai. Berbagai pihak menyerukan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini