Tsunami, Warga Jepang Diminta Jauhi Pantai

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Setelah dihantam gempa berkekuatan magnitudo 6,7, Selasa 18 Juni 2019, badan meteorologi Jepang mengimbau keras warga menjauhi bibir pantai karena tingginya potensi terjadi tsunami.

Mengutip NHK, pejabat Jepang terkait Koji Nakamura melakukan konferensi pers setelah gempa terjadi mengguncang Niigata dan beberapa prefektur lainnya.

Nakamura mengingatkan kepada warga Jepang untuk pergi sejauh-jauhnya dari bibir pantai dan mencari tempat yang lebih aman selama peringatan tsunami belum dicabut.

Dia juga mengatakan daerah-daerah yang terdampak gempa berkekuatan besar itu memiliki risiko berbahaya lainnya, yakni tanah longsor dan runtuh yang lebih tinggi.

Dilansir The Japan Times, tsunami terjadi setinggi 10 cm di pelabuhan Niigata selepas tengah malam. Badan Meteorologi Jepang telah mencabut peringatan tsunami pada Rabu 19 Juni 2019 pukul 1.02 dini hari.

Selain itu, Nakamura juga berpesan bahwa gempa dengan intensitas M 6 plus seperti yang terjadi hari ini dapat saja terjadi dalam pekan mendatang. 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini