Truk Trailer yang Angkut Migran Gelap Kecelakaan, 54 Orang Tewas

Baca Juga

MATA INDONESIA, MEKSIKO CITY – Sedikitnya 54 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka setelah kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di wilayah Meksiko selatan.

Lebih dari 150 orang – yang diduga sebagai migran asal Amerika Tengah, berdesakan di dalam sebuah truk trailer meluncur di negara bagian Chiapas. Berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial, korban kecelakaan maut tersebut berserakan di seberang jalan di sebelah truk yang terbalik.

“Ini merupakan salah satu kecelakaan terburuk yang terjadi di Meksiko. Sebanyak 49 orang dipastikan tewas di tempat kejadian, sementara lima lainnya meninggal di rumah sakit,” kata Gubernur Chiapas, melansir Yahoo News, Jumat, 10 Desember 2021.

“Sekitar 105 orang – di antaranya 83 pria dan 22 perempuan, juga terluka dalam kecelakaan itu,” sambungnya.

Para pejabat darurat mengatakan para korban termasuk pria, perempuan dan anak-anak. Kewarganegaraan mereka belum dikonfirmasi, tetapi pejabat setempat mengatakan sebagian besar penumpang berasal dari Honduras dan Guatemala.

Truk itu dilaporkan melaju kencang ketika berbelok di tikungan tajam dan menabrak jembatan penyeberangan di jalan utama menuju ibu kota negara bagian Chiapas, Tuxtla Gutiérrez.

Chiapas, sebuah kota yang bertetangga dengan Guatemala, merupakan titik transit utama bagi para migran tidak berdokumen. Banyak dari mereka membayar penyelundup, yang secara ilegal mengangkut mereka dengan truk yang penuh sesak dan berbahaya dalam perjalanan panjang.

Ratusan ribu migran yang melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Amerika Tengah mencoba menyeberang melalui Meksiko setiap tahun dalam upaya untuk mencapai Amerika Serikat (AS).

Perbatasan AS-Meksiko adalah penyeberangan tunggal paling mematikan di dunia menurut data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Tahun ini saja, sedikitnya 650 orang dilaporkan tewas saat mencoba melintasi perbatasan.

Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menggambarkan kecelakaan itu sebagai sesuatu yang sangat menyakitkan. Ia menulis di akun Twitter-nya bahwa ia sangat menyesali tragedi itu.

Seringkali bahaya terbesar bagi para migran adalah mati lemas karena penyelundup manusia gagal menyediakan ventilasi atau hidrasi yang cukup untuk perjalanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Lebaran Datang, Pedagang Bimbang, Masyarakat Pilih Bertahan gegara Efisiensi Anggaran

Mata Indonesia, Yogyakarta - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintahan Prabowo Subianto berdampak signifikan terhadap berbagai sektor di Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini